Tidak hanya mengakibatkan dermatitis dan kanker paru, pajanan debu kayu yang tinggi juga memainkan peranan penting dalam memicu terjadinya asma akibat kerja (occupational asthma). Dilansir dari laman hse.gov.uk, setiap tahunnya lebih dari 3.000 pekerja mengidap occupational asthma akibat paparan zat/ bahan berbahaya di tempat kerja.
Pemicu tertinggi occupational asthma disebabkan karena debu, stres, bahan kimia, uap, dan pewangi ruangan. Debu, termasuk debu kayu menjadi penyebab pertama terjadinya asma di tempat kerja. Mengapa debu kayu bisa sangat berbahaya bagi pekerja?
Debu Kayu, ‘Silent Killer’ Bagi Pekerja Perkayuan dan Kehutanan
Debu kayu atau wood dust dihasilkan dari pengolahan atau penanganan kayu, seperti pemotongan, pengampelasan, atau penyerutan. Meski tidak semua dapat membahayakan kesehatan (tergantung dari spesies kayu yang digunakan), debu kayu ini tetap bisa menjadi ancaman bagi pekerja yang setiap harinya terpajan debu kayu yang memiliki kandungan bahan toksik.
Sumber: woodworkingnetwork.com
Klasifikasi debu kayu:
Debu kayu dibagi ke dalam dua jenis, yaitu softwood dan hardwood. Klasifikasi jenis debu kayu tersebut dibuat berdasarkan:
- apakah timber (kayu yang sudah dipotong) berwarna hijau atau berubah warna akibat musim
- apakah karakter kayu keras, lunak, atau campuran keduanya
- seberapa kuat dan tajam mesin pemotong kayu yang digunakan
Risiko terbesar sebenarnya berasal dari debu kayu yang halus. Debu halus yang terhirup bisa masuk dan merusak paru-paru Anda.
Berapa nilai batas paparan debu kayu di tempat kerja?
Menurut peraturan dari Control of Substances hazardous to Health (COSHH) UK, nilai batas paparan debu kayu (hardwood dan softwood) tidak boleh melampaui 5mg/m3. Inilah nilai batas maksimal debu kayu yang berada di tempat kerja dalam waktu 8 jam atau satu hari kerja. Baik hardwood maupun softwood digolongkan sebagai bahan karsinogenik dan dianggap sebagai pencetus kanker. Oleh karena itu, paparan debu kayu di area kerja harus dalam batas aman dan tidak melebihi batas maksimalnya.
Jenis Kegiatan Perkayuan yang Menghasilkan Paparan Debu Kayu Tertinggi
Apa yang menyebabkan paparan debu kayu di tempat kerja begitu tinggi? Berikut jenis kegiatan yang cenderung menghasilkan paparan debu kayu yang tinggi dalam jangka waktu yang lama:
- Pengoperasian mesin, terutama saat menggergaji, routing, dan turning.
- Pengampelasan, baik menggunakan mesin atau manual dengan tangan.
- Penggunaan alat penyedot debu untuk membersihkan debu pada kayu atau furnitur sebelum proses penyemprotan (spraying).
- Perakitan mesin kayu atau pengampelasan komponennya
- Operasi pengolahan papan kayu
- Memasukkan/ memindahkan debu kayu dari dust extration systems ke dalam kantong.
- Kegiatan housekeeping, seperti menyapu atau kegiatan membersihkan debu kayu lainnya.
Lihat video demo paparan debu kayu di tempat kerja:
Occupational Asthma, Risiko Kesehatan Serius Akibat Paparan Debu Kayu
Asma akibat kerja atau occupational asthma terjadi karena pekerja menghirup debu kayu di tempat kerja. Debu kayu ini disebut sebagai “respiratory sensitisers” atau asthmagens, yakni agen biologi dan kimia penyebab penyakit pernapasan pada manusia. Kebanyakan pekerja memang tidak menyadari bahwa dirinya bisa terkena asma akibat paparan debu kayu terus-menerus. Namun, setelah mereka mengalami gejalanya, justru inilah yang berbahaya karena bisa memicu serangan pada pernapasan.
Sumber: doctorwellgood.com
Gejala occupational asthma:
- Batuk
- Nyeri pada dada
- Mengi, kadang terjadi pada malam hari
- Sesak napas
- Hidung sengau atau tersumbat
- Ingusan
- Iritasi mata dan berair
Gejala occupational asthma pada setiap pekerja akan berbeda-beda, tergantung jenis paparan, lama terkena paparan, nilai paparan, kondisi tubuh pekerja, dan banyak faktor lainnya. Risiko occupational asthma juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya riwayat asma, memiliki asma sejak kecil, dan merokok.
Bila tidak segera dicegah, occupational asthma ini bisa berakibat serius bagi pekerja. Terpaparnya para pekerja oleh debu kayu dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus dapat memperburuk gejala asma, bahkan berpotensi menyebabkan pekerja tersebut menderita asma seumur hidup.
Maka dari itu, Anda harus sesegera mungkin melakukan perawatan medis apabila merasakan gejala asma, sebelum keadaan semakin memburuk. Tanda-tanda bila serangan asma membutuhkan perawatan darurat, yaitu napas pendek atau mengi yang terjadi secara cepat, napas terputus-putus, dan kondisi tidak kembali membaik setelah menggunakan bronchodilators.
Pengendalian Debu Kayu, Langkah Efektif Kurangi Risiko Occupational Asthma Di Tempat Kerja
Sumber: aerotechabrasivesgroup.com
Menurut COSHH, ada beberapa poin penting yang harus Anda perhatikan dalam mengendalikan paparan debu kayu di area kerja, di antaranya:
- Kenali jenis kayu yang Anda gunakan. Anda bisa mencari tahu informasi mengenai kayu tersebut melalui pemasok.
- Pertimbangkan untuk mengganti jenis kayu yang berbahaya dengan jenis kayu yang lebih aman.
- Gunakan sistem LEV (local exhaust ventilation) untuk mengendalikan paparan debu kayu.
- Gunakan pelindung tangan atau respiratory protective equipment (REP) apabila sistem LEV tidak dapat mengendalikan debu kayu secara maksimal.
Jenis Kegiatan Perkayuan |
RPE yang direkomendasikan |
Gambar |
Pemotongan kayu, proses penggergajian, pengoperasian mesin router, pengoperasian mesin bubut, dan kegiatan lain yang menghasilkan debu kayu tingkat rendah. |
Disposable half mask (protection factor 10) |
|
Pengampelasan kayu menggunakan mesin atau secara manual, semua kegiatan perkayuan yang melibatkan hardwood, seperti kayu akasia, kayu sengon, dll. |
Disposable half mask (protection factor 20)
|
|
Memasukkan/ memindahkan debu kayu dari dust extration systems ke dalam kantong. |
Disposable half mask (protection factor 20)
|
|
Bekerja di dalam ruangan yang terkontaminasi debu kayu, membersihkan alat penyedot debu kayu. |
Disposable half mask (protection factor 20) |
Perhatian:
- Kode RPE yang digunakan harus sesuai dengan jenis pekerjaan dan tingkat bahaya di area kerja.
- Gunakan RPE dengan benar sesuai instruksi produsen.
- RPE jenis reusable masks dan powered hoods/ helmets hanya digunakan untuk mengontrol faktor risiko dari debu kayu.
Reusable masks Powered hoods/ helmets
Sumber: hse.gov.uk
- Gunakan juga pakaian pelindung dan pelindung tangan untuk melindungi kulit dari paparan debu kayu.
- Pastikan sistem LEV dan alat pelindung diri (APD) mendapat pemeliharaan yang baik.
- Pastikan pekerja sudah terlatih menggunakan RPE dan APD dengan benar.
- Pastikan perusahaan menyediakan fasilitas kebersihan di area kerja yang memadai.
Selain poin di atas, the Occupational Safety and Health Administration (OSHA) juga merekomendasikan perusahaan untuk selalu menginformasikan bahwa pekerja akan bekerja di lingkungan yang mengandung zat berbahaya, memberikan pelatihan kepada pekerja tentang menangani zat berbahaya, dan menyediakan APD. Sebagai pekerja, Anda juga tidak boleh mengabaikan penggunaan APD saat bekerja di lingkungan dengan paparan debu kayu untuk meminimalkan risiko terkena occupational asthma.
Semoga Bermanfaat. Salam safety!