Disadari atau tidak, rumah juga sarat dengan potensi bahaya yang bisa mengancam keselamatan dan kesehatan penghuninya.

 

Banyak orang yang mungkin menganggap rumah sebagai lingkungan yang aman. Namun siapa sangka, banyak hal di dalam rumah mengandung berbagai potensi bahaya yang bisa menimbulkan kecelakaan atau cedera bagi penghuninya. Misalnya saja, korsleting listrik, kebakaran, terjatuh, keracunan, kebocoran gas, hingga bahaya terkena benda tajam.

Menciptakan lingkungan rumah yang aman dan terbebas dari potensi bahaya demi keselamatan dan kesehatan Anda dan keluarga adalah sebuah prioritas. Karenanya, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) juga perlu diterapkan di dalam rumah. Ini merupakan kebutuhan agar selalu selamat dan sehat dalam lingkungan rumah.

Baca juga artikel ini:

Pentingnya Menerapkan K3 di Lingkungan Rumah

Di tempat kerja, semua peraturan yang berkaitan dengan K3 wajib diterapkan dan sanksi apabila melanggar sudah tercatat jelas dan lengkap. Sementara di rumah, hal ini berlaku sebaliknya.

Penerapan K3 di rumah tidak ada ketentuan tertulis atau mekanisme formal, semuanya dilakukan berdasarkan asas kesadaran, partisipatif, dan sukarela. Dalam rumah, penerapan K3 dilakukan tanpa adanya paksaan dan dikenakan sanksi apabila dilanggar.

Meski begitu, K3 di lingkungan rumah dapat dikatakan sudah menjadi sebuah kebutuhan dan sangat penting diterapkan agar anggota keluarga selalu selamat dan sehat. Pasalnya, tidak sedikit kecelakaan yang terjadi di dalam rumah, penyebabnya karena perilaku tidak aman, kelalaian, serta ketidakpedulian anggota keluarga pada K3.

Sebagai contoh, salah satu anggota keluarga harus mengalami luka bakar akibat terkena api saat mencoba memadamkan kebakaran kecil yang terjadi di dapur. Karena minimnya pengetahuan tentang keselamatan kebakaran, seperti memakai karung atau handuk basah untuk memadamkan api kecil, ini membuat anggota keluarga tersebut kurang responsif dalam menghadapi suatu bahaya atau keadaan darurat sehingga mengalami cedera.

Di sinilah, peran K3 di lingkungan rumah begitu penting untuk melindungi keselamatan dan kesehatan anggota keluarga, meminimalkan kecelakaan atau cedera, dan melakukan pencegahan saat menghadapi potensi bahaya yang ada di dalam rumah.

5 Potensi Bahaya yang Perlu Diwaspadai di Dalam Rumah dan Cara Mencegahnya

1. Bahaya Listrik

Peralatan listrik bisa sangat bermanfaat jika digunakan dengan benar dan aman. Sebaliknya, penggunaan peralatan listrik secara ceroboh bisa mendatangkan risiko kebakaran.

Penghuni rumah terkadang lalai akan bahaya listrik seperti korsleting listrik dan panas berlebih yang kerap menimbulkan kebakaran dan kecelakaan dalam rumah akibat penggunaan peralatan listrik yang keliru.

Untuk itu, ada baiknya kita memperhatikan keamanan menggunakan listrik di rumah, seperti apa saja yang berpotensi menimbulkan korsleting, panas berlebih atau kebakaran dan bagaimana upaya pencegahannya.

Berikut tips keamanan menggunakan listrik di rumah yang bisa kita terapkan guna mencegah risiko yang mungkin timbul akibat listrik:

  • Gunakan kabel, stop kontak, steker, atau sakelar yang bermutu dan berkualitas SNI untuk peralatan listrik dengan watt besar
  • Periksa kabel listrik secara teratur dan segera ganti kabel listrik yang rusak atau terkelupas
  • Jangan menumpuk steker terlalu banyak pada satu stop kontak menggunakan terminal T atau alat pencabang
  • Pastikan kabel listrik yang sedang digunakan terpasang rapi dan aman. Hindari meletakkan kabel di bawah karpet dan melintang di lantai atau melalui pintu
  • Cabut semua peralatan listrik yang tidak digunakan untuk mengurangi potensi bahaya
  • Pastikan peralatan listrik di rumah Anda memiliki sirkulasi udara yang cukup dan hindari meletakkan atau mengoperasikan peralatan listrik di tempat tertutup
  • Jangan meletakkan kabel listrik di dekat benda-benda panas, seperti kompor dan jenis pemanas lainnya
  • Tutup akses anak ke sumber listrik dan peralatan listrik dengan outlet cover atau selotip.
  • Jangan menggunakan kabel listrik yang ketebalan/diameternya tidak sesuai dengan daya atau arus listrik
  • Jauhkan sumber listrik dan peralatan elektronik dari air
  • Jangan menarik bagian kabel saat mencabut steker.

2. Terpeleset, tersandung, dan terjatuh

Terpeleset, tersandung dan terjatuh mungkin terlihat bukan masalah besar, namun ketiganya menyumbang insiden yang cukup banyak di lingkungan rumah.

Menurut Home Safety Council, terjatuh menyumbang lebih dari 40% dari semua kecelakaan non fatal yang terjadi di rumah dan lebih dari sepertiga kematian yang tidak disengaja.

Dampak yang ditimbulkan akibat terpeleset, tersandung, dan terjatuh tidak pernah sederhana. Tidak hanya mengakibatkan luka ringan, cedera serius hingga kematian bagi anggota keluarga, namun juga mengakibatkan kerugian ekonomi.

Berikut tips yang harus dilakukan untuk mencegah bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh di rumah:

  • Jaga lantai tetap bersih, rapi, dan aman, termasuk permukaan lantai tangga pastikan selalu dalam keadaan kering
  • Bila perlu, pasang pelapis lantai anti-slip terutama pada siku anak tangga
  • Pastikan area dalam rumah memiliki penerangan yang cukup
  • Memasang pagar pengaman dengan celah sempit di bagian atas dan bawah tangga untuk mencegah anak naik-turun tangga sembarangan
  • Rapikan kembali mainan setelah digunakan, jangan biarkan berantakan di lantai
  • Gunakan sandal dengan fitur anti licin, nyaman, dan pas digunakan ketika di dalam rumah
  • Pasang pagar di kedua sisi tangga.

3. Keracunan produk kimia

Menurut Home Safety Council, keracunan adalah penyebab kedua terbanyak kematian tidak disengaja di Amerika Serikat. Keracunan menyumbang 5.000 kematian tidak sengaja di AS per tahunnya.

Berdasarkan data, sebagian besar anak berusia kurang dari 5 tahun menelan atau melakukan kontak dengan produk kimia karena rasa penasaran. Kebanyakan produk kimia tersebut dapat ditemukan dengan mudah di rumah.

Terkadang orangtua menganggap suatu bahan tidak berbahaya lalu meletakkannya di sembarang tempat, tapi ternyata bahan tersebut mengandung bahan aktif yang dapat menimbulkan risiko keracunan.

Berikut daftar produk kimia berbahaya yang sering dijumpai di dalam rumah:

  • Cairan pembersih lantai
  • Baterai
  • Racun serangga/ tikus
  • Kapur barus
  • Bahan pemutih
  • Detergen
  • Pembasmi kuman
  • Pewangi ruangan, dll.

Cegah anak Anda dari keracunan dengan mengikuti tips keselamatan berikut:

  • Simpan bahan-bahan kimia pada tempat tertutup dan terkunci serta jauhkan dari jangkauan anak-anak. Jangan meletakkannya di sembarang tempat, apalagi di lantai
  • Simpan bahan-bahan kimia dalam tempat yang secara otomatis akan mengunci saat pintu lemari tertutup
  • Jangan menyimpan bahan-bahan kimia pada wadah makanan atau minuman atau sebaliknya. Simpanlah hanya pada wadah aslinya atau wadah diberi label berisi nama bahan
  • Pestisida dan penyegar ruangan akan terakumulasi pada karpet, karena itu bila ingin menyemprot hindari dari karpet. Misalnya, dengan menggulung terlebih dahulu atau jangan gunakan karpet pada ruang tersebut. Lakukan penyemprotan minimal 1 jam sebelum ruangan digunakan.

4. Kebakaran Akibat LPG

Cara menggunakan LPG dan perlengkapannya yang tidak bijak bisa mengakibatkan kebakaran atau ledakan. Seperti pemasangan regulator tidak tepat, selang regulator tertindih atau tertekuk, menempatkan kompor dan tabung di tempat tidak rata atau klem pada regulator maupun kompor tidak terpasang benar.

Penyebab terjadinya kebakaran atau ledakan LPG di atas sebenarnya bisa dicegah bila kita paham tentang prosedur penggunaannya. Berikut beberapa tips mencegah terjadinya kebakaran atau ledakan LPG yang sebaiknya kita ketahui:

  • Gunakan peralatan LPG (tabung, kompor, regulator, dan selang) sesuai standar (SNI).
  • Letakkan kompor dan tabung LPG di tempat datar dan di ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik. Mengingat sifat LPG lebih berat dari udara, idealnya ventilasi berada di dinding bawah dan pintu dapur harus terbuka
  • Selang harus terpasang erat dengan klem pada regulator dan kompor.
  • Tabung LPG harus diletakkan menjauh dari kompor atau sumber api lain dan usahakan tidak terpapar panas.
  • Pastikan regulator terpasang erat dari katup tabung dan selang tidak tertindih atau tertekuk. Pastikan juga karet pengaman pada katup tabung dalam keadaan ulet dan kenyal.
  • Cek kedaluwarsa tabung gas sebelum membeli.
  • Pada saat pagi atau sebelum menyalakan kompor, perhatikan apakah tercium bau gas. Jangan menyalakan kompor jika tercium bau gas (LPG yang bocor)
  • Gunakan kompor gas dengan baik:
    • Pastikan tidak ada lagi aliran gas setelah pemakaian atau kompor dimatikan.
    • Jangan meninggalkan kompor saat sedang memasak atau menghangatkan masakan
    • Hindari terjadinya tumpahan ke dalam kompor
    • Jika sudah selesai digunakan, bersihkan permukaan kompor dengan cairan pembersih khusus menggunakan lap.
  • Selalu ikuti instruksi resmi mengenai penggunaan dan perawatan gas LPG yang biasanya telah diberikan oleh produsen atau agen
  • Lepaskan regulator saat meninggalkan rumah dalam waktu yang lama.

5. Bahaya Benda Tajam

Mungkin hal ini terlihat sepele, tetapi ditangan anak kecil, benda tajam, seperti pisau dapur itu bisa mematikan. Ikuti langkah-langkah ini untuk menjaga keamanan keluarga Anda:

  • Jauhkan pisau dapur dan parutan dari jangkauan anak-anak, simpan di laci terkunci. Anda bisa menggunakan kotak atau tempat pisau khusus.
  • Simpan pisau tajam dengan pelindung untuk menutupi mata pisau
  • Pastikan saat mencuci pisau dan mengeringkannya, arahkan mata pisau ke bawah agar lebih aman
  • Pelajari cara menggunakan pisau dengan aman dan efisien, jika Anda tidak tahu cara memotong, mengiris, dan memotong dadu, tonton beberapa video pendek agar tidak membahayakan jari Anda
  • Simpan barang-barang seperti gergaji atau mesin pemotong rumput di gudang atau ruangan yang terkunci. Ikuti prosedur keselamatan dan berhati-hatilah saat menggunakan peralatan tersebut.

Kami berharap panduan singkat ini bisa bermanfaat untuk memastikan Anda dan keluarga tetap aman saat di rumah.

Salam safety!

 

 

 

×