Benarkah lemari es yang kosong bisa mengonsumsi energi listrik lebih besar daripada lemari es yang terisi penuh? Benarkah lemari es yang terbuka lama bisa memakan energi listrik sangat besar? Kebiasaan apa saja yang kerap tidak disadari pengguna yang membuat lemari es jadi boros listrik?
Sumber: bukalapak.com
Tidak dapat dipungkiri, lemari es merupakan salah satu perangkat elektronik rumah tangga yang memakan energi listrik cukup besar. Perangkat ini mau tak mau harus selalu menyala selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu yang tentu dapat mengonsumsi energi listrik yang tidak sedikit.
Berbicara mengenai konsumsi energi listrik, meski lemari es yang digunakan di setiap rumah persis sama, konsumsi energi masing-masing lemari es sangat ditentukan oleh cara penggunaan dan kebiasaan penghuni rumah sehari-hari. Inilah salah satu faktor yang menjadikan konsumsi listrik lemari es di setiap rumah akan berbeda.
Baca juga artikel ini:
Kebiasaan buruk atau penggunaan lemari es yang salah kaprah tidak hanya membuat makanan di dalamnya cepat basi dan membuat perangkat cepat rusak, tetapi juga bisa membuat konsumsi energi listrik lemari es menjadi lebih besar, sehingga berujung pada tagihan listrik yang membengkak setiap bulannya.
Berikut tujuh kesalahan penggunaan lemari es yang kerap tidak disadari pengguna yang ternyata bisa memakan energi listrik jadi lebih besar, antara lain:
1. Mengatur suhu lemari es terlalu dingin
Mengatur temperatur lemari es terlalu dingin, membuat kinerja kompresor semakin berat dan lama, sehingga konsumsi energi listrik pun semakin besar.
Saran: Seperti halnya AC, mengubah suhu pada perangkat sedikit saja dapat menghemat energi listrik di rumah Anda. Lakukan efisiensi dengan menghindari mengatur suhu lemari es terlalu dingin. Suhu ideal dalam lemari es adalah 2-4°C untuk lemari pendingin dan -15°C untuk freezer.
2. Membiarkan lemari es tanpa isi (kosong) dalam keadaan menyala
Jika Anda berpikir lemari es kosong mengonsumsi listrik lebih kecil, Anda keliru! Faktanya, dalam keadaan setengah terisi atau bahkan kosong, lemari es bisa memakan energi lebih besar.
Lemari es kosong akan menyimpan lebih banyak udara di dalamnya. Jadi saat Anda membuka pintu, udara dingin dari lemari es terpaksa keluar dan digantikan dengan udara hangat dari ruangan. Ini membuat kompresor harus mengendalikan udara hangat yang mengisi ruang kosong di dalam lemari es dan mengembalikan suhu hingga mencapai level yang diinginkan.
Sumber: shutterstock.com
Intinya, jika lemari es kosong, maka akan lebih banyak ruang untuk udara hangat dari ruangan masuk saat lemari es dibuka, sehingga lebih banyak energi yang dibutuhkan untuk mendinginkan udara hangat yang masuk tersebut.
Saran: Jangan biarkan lemari es dalam keadaan kosong terlalu lama, terlebih jika dalam jangka waktu berbulan-bulan. Jika lemari es kosong, isi lemari es Anda dengan botol-botol berisi air minum. Air dingin yang ada di dalam lemari es akan membantu mempertahankan suhu dingin di dalam lemari es. Hasilnya, energi yang dikeluarkan untuk mempertahankan suhu lemari es lebih kecil. Akan tetapi, hindari mengisi lemari es terlalu penuh karena akan mengganggu sirkulasi udara di dalam lemari es.
3. Meletakkan lemari es dekat dengan sumber panas
Tidak sedikit orang yang menempatkan lemari es berdekatan dengan kompor, rice cooker atau microwave. Menempatkan lemari es dekat dengan sumber panas, mengakibatkan lemari es Anda harus bekerja lebih keras untuk menjaga makanan Anda tetap segar sampai suhu sempurna.
Lemari es jadi membutuhkan energi listrik lebih banyak akibat adanya peningkatan suhu di dekatnya. Ini merupakan pemborosan energi yang cepat dan bahkan bisa mengurangi masa pakai perangkat elektronik Anda.
Saran: Letakkan lemari es di tempat yang sejuk dan tidak terkena matahari langsung. Letakkan lemari es minimal tiga meter dari kompor. Jangan pula meletakkan rice cooker, microwave atau sumber panas lainnya terlalu berdekatan dengan lemari es − apalagi sampai meletakkan barang elektronik tersebut di bagian atas lemari es.
4. Meletakkan lemari es terlalu menempel pada dinding
Lemari es yang diletakkan terlalu menempel pada dinding, membuat bagian belakang lemari es akan menjadi cepat panas, sehingga lemari es akan memakan energi listrik lebih besar saat beroperasi.
Saran: Berikan jarak minimal sekitar 15-20 cm dari dinding atau sesuai buku petunjuk, karena lemari es memerlukan ruang untuk mengeluarkan udara panas. Dengan begitu, sirkulasi udara tetap lancar karena lemari es dapat melepaskan produksi panasnya.
5. Membuka lemari es terlalu lama
Apakah Anda sering melakukan kebiasaan ini karena bingung memilih makanan yang akan diambil? Sebaiknya mulai hentikan kebiasaan tersebut dari sekarang. Pintu lemari es yang dibiarkan terbuka terlalu lama ternyata bisa menambah 7 persen total pemakaian energi.
Sumber: prima.co.uk
Membuka lemari es terlalu lama, membuat kompresor lemari es Anda harus bekerja keras mengembalikan suhu di dalam lemari es. Setiap pintu lemari es terbuka 30 detik, membutuhkan hingga 30 menit untuk mengembalikan suhu dalam lemari es seperti semula. Proses ini tentu bisa memakan energi listrik yang sangat besar.
Saran: Usahakan untuk tidak berlama-lama membuka pintu lemari es. Sebaiknya, pikirkan terlebih dahulu makanan atau bahan makanan apa yang akan Anda ambil. Selain itu, agar Anda tidak menghabiskan waktu untuk mencari makanan tertentu, upayakan mengatur isi lemari es dengan baik.
6. Membuka-tutup lemari es terlalu sering
Tahukah Anda frekuensi membuka-tutup lemari es yang tinggi bisa meningkatkan konsumsi energi lemari es? Ketika lemari es terbuka, udara hangat dari ruangan akan bercampur dengan udara dingin di dalam lemari es. Ini menyebabkan suhu yang tidak stabil di dalam lemari es.
Akibatnya, thermostat akan memaksa kompresor seketika untuk bekerja menurunkan udara hangat tadi hingga mencapai suhu lemari es. Hal ini menyebabkan lemari es membutuhkan energi ekstra untuk melakukan proses pendinginan.
Saran: Kurangi membuka-tutup lemari es untuk alasan yang tidak perlu. Pikirkan terlebih dahulu makanan atau bahan makanan apa saja yang akan Anda ambil untuk menghindari membuka-tutup lemari es terlalu sering.
7. Membiarkan penumpukan bunga es dalam freezer
Banyaknya bunga es secara tidak langsung memang menandakan lemari es masih berfungsi dengan baik. Namun, bukan berarti Anda harus membiarkan penumpukan bunga es dalam freezer. Penumpukan bunga es bisa menutup jalur keluar pendistribusian udara dingin di dalam lemari es. Ini dapat mengakibatkan kerja lemari es semakin berat dan konsumsi energi jadi lebih besar.
Sumber: expert.doornenbal.nl
Terlebih, jika lemari es Anda memiliki fitur defrost pada freezer. Fitur defrost berguna untuk mencairkan bunga es yang ada di freezer. Konsumsi energi lemari es akan menjadi lebih besar ketika fitur defrost diaktifkan. Karena saat berlangsungnya proses pencairan bunga es, perangkat juga harus bekerja menjaga suhu di bagian ini tetap pada level yang ditentukan.
Saran: Sangat penting bagi Anda untuk mencairkan bunga es, baik secara manual atau mengaktifkan fitur defrost secara teratur untuk membuat aliran udara di dalam lemari es lebih lancar. Cegah juga munculnya bunga es pada lemari es dengan mengurangi frekuensi membuka-tutup lemari es jika tidak dibutuhkan, hindari memasukkan makanan/ minuman panas ke dalam lemari es, dan jangan menyetel suhu lemari es terlalu dingin.
Tindakan tersebut bisa mengurangi kemungkinan munculnya lebih banyak bunga es, sehingga frekuensi pencairan bunga es secara manual dengan cara mematikan lemari es atau mengaktifkan fitur defrost yang memakan konsumsi energi besar pun dapat diminimalkan.
Itulah tujuh kebiasaan penggunaan lemari es yang tidak disadari bisa mengakibatkan pemborosan energi di rumah Anda. Ikuti saran-saran di atas untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lemari es, Anda pun bisa lebih menghemat listrik dan menghemat tagihan listrik di rumah Anda.
Semoga bermanfaat, Salam safety!