Titik kumpul (assembly point) termasuk elemen penting dalam perencanaan tanggap darurat, yang harus diidentifikasi secara jelas, diberi tanda, dan mudah terlihat.

Proses kerja, produksi, dan lingkungan kerja yang kompleks di perusahaan berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan keadaan darurat, akibat dari segala bentuk dan tingkat risiko atau bahaya apabila tidak dikelola dengan baik.

Tempat kerja yang aman jauh dari keadaan darurat sepenuhnya hampir tidak akan mungkin tercapai. Hal ini dikarenakan keadaan darurat, baik diakibatkan bencana alam atau akibat dari kegiatan manusia dapat terjadi kapan saja tanpa bisa diduga.

Oleh karena itu, setiap perusahaan dalam sektor bisnis apa pun harus memiliki perencanaan tanggap darurat yang praktis, sederhana, dan mudah dimengerti. Upaya ini dilakukan untuk menormalisasi keadaan dan mencegah atau meminimalkan cedera, kerusakan aset, serta kerugian material.

Perencanaan tanggap darurat tersebut meliputi prosedur pelaporan keadaan darurat, prosedur tindakan darurat sebelum, selama, dan pasca terjadinya keadaan darurat, susunan tim tanggap darurat, prosedur evakuasi, hingga penentuan lokasi titik kumpul (assembly point) harus diperhatikan.

Baca juga artikel ini:

Assembly point/muster point/titik kumpul merupakan elemen penting dalam perencanaan tanggap darurat. Sesuai Permen PUPR No.14 Tahun 2017 Tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung, Paragraf 3, Pasal 24 ayat (1), setiap bangunan gedung kecuali rumah tinggal tunggal dan rumah deret sederhana harus menyediakan sarana evakuasi yang meliputi akses eksit, eksit, eksit pelepasan, dan sarana pendukung evakuasi lainnya.

Sementara Pasal 28 ayat (1) huruf e, menyebutkan, sarana pendukung lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) huruf d terdiri atas titik berkumpul. Perancangan dan penyediaan titik berkumpul harus diidentifikasi dengan jelas, diberi tanda, dan mudah terlihat.

 

Bagaimana Menentukan Titik Kumpul (Assembly Point) di Tempat Kerja?

Saat terjadi keadaan darurat, hampir semua orang mudah panik dan sulit untuk berpikir jernih dan logis. Namun, dengan perencanaan tanggap darurat yang matang mencakup lokasi titik kumpul yang ditandai dengan jelas, banyak nyawa yang bisa terselamatkan dan kekacauan selama keadaan darurat dapat diminimalkan.

Dokumentasi PT Safety Sign Indonesia

Menurut Permen PUPR No.14 Tahun 2017, titik kumpul adalah tempat yang digunakan bagi pengguna bangunan gedung dan pengunjung bangunan gedung untuk berkumpul setelah proses evakuasi. Pasal 33 ayat (2) pada Permen tersebut menyatakan perancangan dan penyediaan titik kumpul harus memperhatikan:

  1. Kesesuaian sebagai lokasi akhir yang dituju dalam rute evakuasi
  2. Keamanan dan kemudahan akses pengguna bangunan gedung dan pengunjung bangunan gedung
  3. Jarak aman dari bahaya termasuk runtuhan bangunan gedung
  4. Kemungkinan untuk mampu difungsikan secara komunal oleh para pengguna bangunan gedung dan pengunjung bangunan gedung
  5. Kapasitas titik berkumpul.

Dalam kasus kebakaran atau keadaan darurat lainnya, karyawan, kontraktor, atau tamu perusahaan yang tidak familier dengan tempat kerja harus dapat keluar dari gedung dengan aman dan cepat menuju titik kumpul.

Sering kali, titik kumpul ini juga digunakan tim tanggap darurat untuk memastikan seluruh orang sudah berada di lokasi titik kumpul dan untuk mengidentifikasi orang yang hilang atau tidak berada di titik kumpul setelah proses evakuasi dilakukan.

Saat menentukan titik kumpul di tempat kerja, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Lakukan penilaian risiko sebagai tahap awal

Untuk mengetahui berapa banyak jumlah titik kumpul yang dibutuhkan dan di mana lokasi titik kumpul yang tepat, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu tentang jenis keadaan darurat apa saja yang berpotensi terjadi di tempat kerja Anda dan risiko atau bahaya apa yang dihadapi karyawan Anda. Salah satu cara untuk mengetahui itu semua adalah dengan penilaian risiko.

Penilaian risiko juga akan menunjukkan jenis bahaya apa saja yang mungkin akan ditemukan karyawan Anda selama proses evakuasi atau dekat dengan area yang akan Anda jadikan lokasi titik kumpul.

2. Pilih lokasi titik kumpul yang aman dan mudah diakses

Lokasi titik kumpul di tempat kerja Anda harus berada pada jarak yang aman dari bahaya, termasuk memperhitungkan kemungkinan bahaya runtuhan gedung, bahaya kebakaran, dan bahaya lainnya. Pastikan juga titik kumpul berada cukup jauh sehingga tidak menghalangi kendaraan penanggulangan keadaan darurat.

Menjadikan lobi atau dekat area pintu keluar bukanlah solusi yang tepat. Hindari menentukan lokasi titik kumpul di area yang terdapat banyak instalasi listrik, lalu lintas ramai, atau medan berbahaya.

Dokumentasi PT Safety Sign Indonesia

Penting juga bagi Anda untuk menentukan titik kumpul di area cukup besar untuk menampung seluruh orang yang berada di tempat kerja (termasuk karyawan, kontraktor, atau tamu perusahaan) dapat dijangkau dengan waktu seminimal mungkin dan pencapaiannya mudah, serta lokasi berupa jalan atau ruang terbuka.

Sesuai Permen PUPR No.14 Tahun 2017 titik kumpul harus memenuhi persyaratan teknis di antaranya:

  1. Jarak minimum titik berkumpul dari bangunan gedung adalah 20 m untuk melindungi pengguna bangunan gedung dan pengunjung bangunan gedung dari keruntuhan atau bahaya lainnya.
  2. Titik berkumpul dapat berupa jalan atau ruang terbuka.
  3. Lokasi titik berkumpul tidak boleh menghalangi akses dan manuver mobil pemadam kebakaran.
  4. Memiliki akses menuju ke tempat yang lebih aman, tidak menghalangi dan mudah dijangkau oleh kendaraan atau tim medis.
  5. Persyaratan lain mengenai titik berkumpul mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan tentang sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan.

Sementara, sesuai National Fire Protection Association (NFPA) 101 tahun 2000, kriteria titik kumpul, antara lain:

  1. Menyediakan ruang 30 m²/orang dengan tinggi minimal 200 cm atau lebih dan dapat menampung seluruh penghuni.
  2. Jarak minimal titik kumpul agar aman dari jatuhan dan bahaya lainnya adalah 6,1 meter.
  3. Lokasinya memiliki akses menuju tempat yang lebih aman dan tidak menghalangi kendaraan penanggulangan bahaya.

3. Tentukan jalur titik kumpul dengan jelas dan praktis

Jalur evakuasi merupakan suatu jalan lintasan yang menerus dan tidak terhambat dari titik mana pun dalam bangunan gedung menuju ke titik kumpul. Jalur evakuasi harus dirancang dengan jelas dan praktis agar proses evakuasi menjadi lebih mudah, cepat, dan aman.

Dalam situasi di mana bangunan atau tempat kerja Anda luas dan kompleks, peta evakuasi yang menggambarkan jalur evakuasi dan titik kumpul harus tersedia dan di pasang di lokasi yang mudah dilihat atau ditemukan. Menurut OSHA, sebagian besar pengusaha membuat peta evakuasi atau diagram lantai dengan tanda panah yang menunjukkan rute keluar.

 

 

Peta evakuasi ini harus mencakup lokasi pintu keluar terdekat, titik kumpul, dan peralatan darurat (seperti APAR, kotak P3K, automated external defibrillators (AEDs), dan spill kit (seperangkat alat untuk menangani jika terjadi tumpahan, baik cairan tubuh atau bahan kimia).

Jalur alternatif juga harus direncanakan jika ada yang menghalangi rute keluar utama. Meski upaya untuk sampai di lokasi titik kumpul pada peta evakuasi terlihat sederhana, namun ketika keadaan darurat terjadi, hal ini tidak selalu berjalan lancar karena kepanikan dan kekacauan selama proses evakuasi.

Adanya peta evakuasi menuju lokasi titik kumpul yang dirancang dengan baik, jelas, dan praktis setidaknya akan memudahkan kontraktor, tamu perusahaan, atau orang-orang yang kurang familier dengan tempat kerja Anda untuk menyelamatkan diri dengan cepat saat keadaan darurat.

4. Pasang rambu K3 titik kumpul sesuai standar

Titik kumpul harus ditandai dengan jelas menggunakan rambu K3 titik kumpul. Rambu K3 titik kumpul harus dipasang cukup tinggi sehingga tidak tertutup oleh pejalan kaki atau kendaraan yang melintas dan cukup besar untuk dilihat dalam kondisi pencahayaan yang buruk.

Pastikan rambu K3 titik kumpul yang Anda pasang sudah sesuai standar ISO 7010 dan direkomendasikan menggunakan bahan luminous atau glow in the dark yang dapat menyala/memendarkan cahaya sendiri dalam kondisi gelap.

Rambu K3 Titik Kumpul

 Pemberian petunjuk arah titik kumpul juga harus diletakkan dekat area titik kumpul yang langsung terlihat dari pintu keluar. Pemasangan rambu petunjuk arah menuju titik kumpul dan rambu titik kumpul ini harus tepat agar lokasi titik kumpul dapat ditempuh dengan mudah dalam waktu singkat.

 

Rambu K3 Titik Kumpul Kanan

Namun, jika Anda masih bingung menentukan titik kumpul di tempat kerja, mulai dari penentuan lokasi, jumlah area titik kumpul, hingga penentuan rambu K3 petunjuk arah titik kumpul dan rambu K3 titik kumpul sesuai standar serta pemasangannya, Anda dapat menggunakan penyedia jasa safety sign assessment dan installation tepercaya .

*             *             *

Banyak orang, termasuk karyawan baru hanya diberi pelatihan mengenai perusahaan saja, namun banyak dari mereka yang tidak mengetahui tujuan atau pentingnya titik kumpul dalam perencanaan tanggap darurat. Maka, Anda harus memberikan informasi tentang titik kumpul kepada karyawan baru pada orientasi pertama mereka.

Anda juga harus memberikan pelatihan mengenai prosedur tanggap darurat dan informasi titik kumpul secara berkala kepada karyawan lama Anda sebagai bentuk penyegaran. Pastikan para karyawan tidak hanya mengetahui lokasi dan fungsi titik kumpul di tempat kerja mereka, tetapi juga memahami tindakan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama berada di titik kumpul.

Salah satunya, karyawan harus tetap berada di sana sampai mereka menerima instruksi lebih lanjut dari petugas tanggap darurat. Selain pelatihan, Anda juga harus menguji titik kumpul di tempat kerja secara berkala untuk mengukur efektivitas titik kumpul saat terjadi keadaan darurat.

Penting!

  • Berikan informasi mengenai lokasi titik kumpul dan bagaimana rute menuju lokasi titik kumpul di tempat kerja Anda kepada tamu perusahaan, kontraktor, atau pekerja sementara.
  • Pastikan rute evakuasi menuju titik kumpul harus aman, pencahayaan memadai, bebas dari hambatan, dan dapat diidentifikasi dengan jelas.
  • Memastikan karyawan menuju titik kumpul dengan aman dan cepat adalah prioritas utama.

Semoga bermanfaat. Salam safety!

×