Baik di gelaran pertandingan olahraga atau festival, crowd crush bisa jadi “pembunuh” mematikan yang memakan banyak jiwa.

Sumber: detik.com

Dunia tengah dirundung duka karena berbagai tragedi memilukan terjadi di berbagai negara pada bulan Oktober 2022. Tepatnya di awal dan akhir bulan Oktober, dua tragedi mematikan ini menewaskan hingga ratusan korban jiwa dan dilatarbelakangi oleh keadaan yang sama; crowd crush.

Seperti kita ketahui, baru-baru ini terjadi tragedi Halloween Itaewon, Korea Selatan yang sangat memprihatinkan. Di mana perayaan Halloween berubah menjadi petaka. Kegembiraan pun berubah menjadi kerusuhan.

Pada Sabtu malam (29/10) ratusan orang mengalami henti jantung setelah ribuan orang memadati jalan sempit di distrik tersebut untuk merayakan pesta Halloween. Lautan orang yang berdesakan di pusat Kota Seoul tersebut mengakibatkan 156 korban meninggal, puluhan orang terluka, dan ratusan orang lainnya hilang.

Sebelum peristiwa ini, kerumunan massa yang memakan korban akibat berdesakan juga terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada awal Oktober lalu. Dilansir malang.times.co.id pada tanggal 1 November 2022, total korban meninggal dunia tragedi Kanjuruhan ini mencapai 135 jiwa.

Baca juga artikel ini:

Jangan Disepelekan, Menahan Bersin Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan Tubuh

Benarkah Kehujanan Bisa Langsung Sebabkan Flu? Jangan Salah Kaprah, Ini Penjelasannya!

Tidak hanya menyisakan pilu bagi kedua negara tersebut, dua tragedi ini menimbulkan keprihatinan bagi masyarakat dunia. Di mana kerumunan massa bisa menjadi “pembunuh” mematikan yang memakan korban jiwa. Kedua tragedi tersebut memiliki penyebab yang sama, yaitu crowd crush.

Mengingat semakin banyaknya event yang digelar selama tren Covid-19 semakin terkendali, seperti festival seni, acara musik, dsb., maka penting bagi kita untuk mengenali crowd crush dan hal apa saja yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri saat berada di tengah kerumunan.

Mengenal Crowd Crush

Crowd crush adalah situasi ketika orang-orang berdesakan dan terus mendorong di ruangan terbatas dan membuat kerumunan. Akibatnya, banyak orang yang kesulitan untuk meloloskan diri dari kerumunan hingga berujung terjatuh secara bersamaan seperti domino dan terinjak-injak.

Kondisi crowd crush ini yang menjadi penyebab terjadinya tragedi Halloween Itaewon. Pada terjadinya tragedi itu banyak orang yang berusaha untuk melewati gang sempit. Dilansir merdeka.com, para saksi mata melihat orang-orang yang berada di gang sempit itu berusaha untuk keluar dari kerumunan yang menyesakkan. Orang-orang pun saling tumpuk menumpuk di atas satu sama lain.

Dilansir dari cnbcindonesia.com, dalam sebuah utas Twitter pada hari kejadian, seorang pengguna yang mengaku sempat berada di kerumunan menggambarkan situasi yang terjadi di gang sempit Itaewon. Menurutnya, orang-orang “jatuh seperti kartu domino dan berteriak”.

“Saya benar-benar-benar merasa seperti akan dihancurkan sampai mati,” kata orang itu.

Bagaimana Crowd Crush Bisa Terjadi?

Tidak memahami adanya kapasitas maksimal di area terbatas atau tidak menyadari jumlah orang di area terbatas sudah melebihi kapasitas adalah alasan mengapa crowd crush biasanya terjadi.

Dengan kata lain, kondisi crowd crush dapat terjadi ketika kondisi di suatu wilayah terjadi kepadatan orang, kemudian kerumunan tersebut tidak dikelola dengan baik, serta adanya jalur lebar berujung ke jalur sempit yang semakin menimbulkan kerumunan yang sesak.

Ahli Kerumunan dan Profesor Ilmu Komputer dan Informasi di Northumbria University, Martyn Amos, kepada Washington Post, menjelaskan, kerumunan yang melebihi 5 meter orang per meter persegi akan berpotensi menimbulkan bahaya. Tekanan pada masing-masing orang seperti dorongan kecil dapat mengakibatkan kerumunan tersebut ambruk dengan sendirinya.

Saat terjatuh di tengah kepadatan tersebut, sulit bagi mereka untuk mempertahankan diri dan kembali beranjak karena terbatasnya ruang.

Kenapa Crowd Crush Bisa Mematikan?

Situasi kerumunan yang padat memang menakutkan. Tidak hanya pada orang dengan riwayat kesehatan tertentu, mereka yang sehat juga bisa menjadi korban dalam kerumunan.

Gerakan kecil yang terjadi dalam kerumunan dapat beriak, sehingga menimbulkan banyak orang bertabrakan, saling mendorong, akhirnya jatuh, tertekan, dan tidak bisa mempertahankan diri.

Sumber: kompas.com

Badan yang tertekan mengakibatkan penurunan fungsi paru-paru sehingga seseorang menjadi sulit bernapas. Akibatnya, pasokan darah ikut berkurang dan dapat menurunkan kesadaran seseorang. Saat orang yang terjatuh di kerumunan berjuang untuk bangun, lengan dan kaki terpelintir, pasokan darah mulai berkurang ke otak.

Dibutuhkan 30 detik sebelum Anda kehilangan kesadaran dan sekitar 6 menit sebelum mengalami asfiksia kompresif. Umumnya, itu yang menjadi penyebab kematian. Bukan tertindih, namun mati lemas.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Kita Berada Dalam Kondisi Crowd Crush?

Sederhananya, jika situasi di area terbatas sudah mulai membuat Anda merasa terjebak di kerumunan, segera tinggalkan lokasi tersebut. Anda harus peka terhadap tanda bahaya, salah satunya suara orang mengeluh tentang ketidaknyamanan situasi.

Sumber: cnnindonesia.com

Berikut beberapa cara penyelamatan diri yang sebaiknya Anda lakukan bila berada dalam kondisi crowd crush:

  1. Sadari tanda-tanda kerumunan

Penting bagi kita untuk peka dengan kondisi sekitar. Jika mulai terjadi kerumunan di luar batas wajar, segera hindari kerumunan dengan berpindah ke lingkungan yang lebih leluasa dan kondusif jika memungkinkan.

  1. Tetap berdiri pada posisi yang benar

Meski memicu kekhawatiran, cobalah untuk tidak panik. Tetap berdiri tegak meskipun kaki sudah terasa sangat lelah. Jangan mencoba untuk berjongkok atau bahkan tidak sengaja terjatuh, karena pasti akan sulit untuk kembali berdiri dan berisiko untuk terinjak-injak.

  1. Ikuti arus dan jangan mendorong

Jika Anda sudah terjebak di kerumunan, tetap ikuti arus, alih-alih melawan arus hanya akan membuat Anda kesulitan bergerak dan bahkan bisa terjatuh serta terinjak-injak. Jangan menahan atau mendorong kembali, menolak gerakan justru akan membuang banyak energi dan bisa menyebabkan kekurangan oksigen karena menyempitnya ruang.

  1. Tetap buka mata Anda

Usahakan untuk tetap membuka mata agar Anda selalu waspada di setiap situasi. Lihatlah sekeliling apakah harus maju atau mundur. Anda bisa bergerak ke tempat yang lebih leluasa untuk menghindari situasi yang semakin buruk.

  1. Arahkan diri ke pintu keluar

Saat kerumunan mulai bergerak maju, arahkan diri ke pintu keluar atau jalur yang berpotensi jadi pintu keluar dengan bergerak secara diagonal atau zig-zag. Bergerak lurus kemungkinan bisa mendorong orang di depan Anda.

  1. Beri ruang bernapas dengan melipat tangan di depan dada

Jika tekanan massa semakin kuat, lipat tangan Anda di depan dada seperti petinju dan beri jarak setidaknya 1 cm. Jaga posisi tangan tersebut agar tulang rusuk tetap terlindung, sekaligus melindungi paru-paru Anda dari risiko tekanan dari luar, sehingga bisa membantu Anda untuk bernapas.

  1. Hindari berteriak

Simpan napas dan gunakan dengan baik. Berteriak hanya akan membuang energi, sehingga Anda bisa kesulitan untuk mempertahankan pola napas yang baik dan teratur setelah energi terkuras habis.

  1. Hindari pembatas besar

Sebagian besar kasus kematian crowd crush terjadi karena orang-orang terimpit di pembatas besar seperti tembok atau dinding dan tidak ada pilihan jalan lain untuk keluar.

  1. Jika menjatuhkan sesuatu, jangan pernah coba untuk mengambilnya

Sekali Anda membungkuk untuk mengambil sesuatu, Anda akan kesulitan untuk kembali berdiri ke posisi semula. Tak cuma itu, risiko terinjak-injak juga akan semakin mengintai.

  1. Saling membantu

Setelah Anda bisa keluar dari kerumunan massa yang berdesakan, usahakan untuk membantu orang lain untuk bisa keluar dari kepadatan tersebut. Pastikan Anda tetap berhati-hati agar tidak tertarik dan masuk ke kerumunan itu lagi.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Sudah Terlanjur Jatuh di Antara Kerumunan?

Jika Anda terlanjur terjatuh di antara kerumunan, usahakan kembali bangun jika memungkinkan. Tetapi jika tidak memungkinkan, memosisikan badan meringkuk ke arah samping dan menutupi kepala dengan tangan adalah pilihan terbaik untuk melindungi orang-organ vital pada tubuh, terutama kepala dan dada dari kerusakan.

Jika keadaan sudah memungkinkan, segera bangkit dan berdiri serta bergerak ke arah pintu keluar atau ke lokasi yang lebih leluasa dan aman. Lihat video berikut ini!

Itulah beberapa cara menyelamatkan diri jika Anda berada dalam kondisi crowd crush seperti yang terjadi dalam tragedi Kanjuruhan, Malang dan pesta Halloween di Itaewon.

Semoga bermanfaat, Sob. Salam safety!

 

 

×