Perbedaan utama antara inspeksi K3 dan audit K3 adalah apa yang menjadi fokus keduanya.
Ada berbagai cara yang digunakan untuk menilai tempat kerja dan mengukur seberapa efektif prosedur K3 yang diterapkan saat ini. Dua metode utama yang membahas berbagai aspek manajemen K3 di tempat kerja adalah inspeksi K3 dan audit K3.
Meski sering digunakan secara bergantian, namun keduanya merupakan proses yang berbeda yang dirancang untuk menangani dua aspek yang berbeda pula dari manajemen K3 di tempat kerja.
Lantas, apa perbedaan antara inspeksi K3 dengan audit K3? Dan, kapan Anda membutuhkan inspeksi atau audit?
Baca juga: 6 Tanya Jawab yang Wajib Anda Ketahui Seputar Audit SMK3
Inspeksi K3
Inspeksi K3 adalah pemeriksaan sistematis dan menyeluruh terhadap kondisi fisik di tempat kerja, dengan proses formal untuk mendokumentasikan bahaya atau praktik tidak aman di tempat kerja Anda. Inspeksi K3 ini terdiri dari berbagai bentuk tergantung pada apa yang sedang mereka periksa dan bahaya unik yang ada di tempat kerja Anda.
Inspeksi K3 biasanya dilakukan oleh personel keselamatan bersertifikat. Artinya, dapat dilakukan secara internal oleh tim K3 di perusahaan Anda atau personel kompeten dan familier dengan operasi kerja.
Audit K3 pada prinsipnya serupa, tetapi fokusnya sedikit berbeda.
Audit K3 difokuskan terhadap upaya untuk mengukur efektivitas keseluruhan sistem K3 yang ada di perusahaan. Audit umumnya memiliki dua tujuan, di antaranya:
- Untuk menentukan apakah perusahaan Anda mematuhi peraturan K3 yang berlaku.
- Untuk mengidentifikasi kelemahan dalam program K3.
Audit K3 tidak digunakan untuk mengidentifikasi bahaya atau praktik tidak aman; sebagai gantinya, audit mengumpulkan informasi tentang program K3 yang sudah ada dan mengidentifikasi area untuk dilaksanakan perbaikan.
Audit K3 biasanya dilakukan oleh seseorang di luar perusahaan yang familier dengan standar K3 yang berlaku (misalnya lembaga audit atau profesional K3). Orang ini yang akan meninjau catatan laporan insiden, mengamati operasi kerja, dan mewawancarai pekerja baik selama beberapa jam atau beberapa hari, kemudian memberikan hasil temuan mereka. Sering kali dibutuhkan sudut pandang pihak eksternal untuk menemukan masalah tersembunyi dalam program K3 di perusahaan.
Berdasarkan hasil audit K3, perusahaan harus menentukan rekomendasi perbaikan. Selain memastikan bahwa perusahaan Anda mematuhinya, audit K3 juga dapat memperbaiki kelalaian yang pada akhirnya dapat menyebabkan insiden di tempat kerja.
Perbedaan Antara Inspeksi K3 dan Audit K3
Meskipun inspeksi K3 dan audit K3 dilaksanakan untuk memastikan bahwa operasi kerja dilakukan seaman mungkin, keduanya bukanlah hal yang sama. Memahami perbedaannya dapat membantu menyediakan sistem manajemen K3 yang dibutuhkan perusahaan Anda.
Audit K3 merupakan alat penting untuk mengungkap kelemahan dan banyak perusahaan yang melakukan audit sebagai langkah awal untuk membuat rencana K3 yang baru dan lebih baik.
Pada intinya, inspeksi K3 berfokus pada mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya, sementara audit K3 berfokus pada sistem manajemen K3 secara keseluruhan. Meskipun berbeda, kedua metode ini memiliki tujuan untuk meningkatkan keselamatan di tempat kerja dan meminimalkan terjadinya cedera hingga kematian akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Untuk menentukan mana yang perlu dilakukan di tempat kerja Anda, tanyakan pada diri Anda: Apa yang perlu Anda fokuskan? Apakah Anda perlu mengevaluasi bahaya yang ada dan tindakan pengendaliannya? Atau, apakah Anda perlu mengevaluasi sistem yang sudah Anda terapkan untuk mengurangi kecelakaan kerja? Keduanya sangat penting bagi perusahaan Anda, terutama dalam membangun budaya keselamatan yang kuat di tempat kerja.
Salam safety!