Pemilihan pelat yang tepat akan berpengaruh pada daya tahan safety sign ketika dipasang di lokasi dan kondisi lingkungan kerja tertentu.

Safety sign memiliki peranan penting untuk mencegah atau meminimalkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK). Safety sign juga berfungsi membantu pengurus perusahaan dalam mengingatkan pekerja, kontraktor, atau tamu perusahaan tentang potensi bahaya dan bagaimana menghindari bahaya tersebut.

Berdasarkan UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, memasang safety sign merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi pengurus perusahaan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerja.

Safety sign juga menjadi bagian penting dalam penerapan sistem manajemen K3 (SMK3) karena termasuk dalam kriteria penilaian penerapan atau audit SMK3. Sesuai PP No.50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3, safety sign harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman teknis.

Pentingnya peranan safety sign dalam meminimalkan kecelakaan kerja, PAK, dan meningkatkan kepedulian pekerja, kontraktor, dan tamu perusahaan tentang potensi bahaya, membuat pemasangannya tidak boleh dilakukan asal-asalan.

Sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan piktogram, teks/pesan, desain, ukuran, lokasi pemasangan, hingga material safety sign agar komunikasi K3 di perusahaan Anda berjalan efektif. Dalam pembuatan safety sign, pemilihan material yang tepat sesuai kondisi dan lokasi pemasangan juga sangat penting diperhatikan, salah satunya pelat.

Pelat adalah material berbentuk lembaran-lembaran yang umumnya terbuat dari bahan logam atau plastik. Dalam pembuatan safety sign, pelat digunakan sebagai media penyangga atau lapisan luar untuk menempelkan berbagai jenis stiker, baik reflektif, vinil, atau luminous.

Baca juga artikel ini:

Apa Saja Jenis Pelat yang Umum Digunakan dalam Pembuatan Safety Sign?

Safety sign adalah tanda informasi yang bersifat himbauan, peringatan, maupun larangan. Ditujukan untuk mengendalikan, mengatur, dan melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerja.

Safety sign terdiri dari dua bagian, yakni pelat dan stiker. Keduanya merupakan elemen penting dalam pembuatan safety sign karena akan memengaruhi daya tahan safety sign dan stiker sign-nya ketika dipasang di lokasi dan kondisi lingkungan kerja tertentu.

Lantas, apa saja jenis pelat yang umum digunakan untuk membuat safety sign?

1. Pelat Aluminium

Aluminium adalah salah satu jenis pelat berbahan logam yang paling populer karena bobotnya yang ringan, kuat, serta mudah dalam pengerjaan dan perawatannya. Pelat aluminium sering kali menjadi pilihan utama dalam pembuatan safety sign karena ketahanannya terhadap segala kondisi cuaca, karat (lebih baik dari pelat besi), dan api. Namun perlu Anda ketahui, meski tahan terhadap karat, pelat ini tidak direkomendasikan untuk area dengan tingkat korosi tinggi.

Kelebihan:

  • Ringan dan kuat
  • Tahan terhadap segala kondisi cuaca
  • Tidak mudah terbakar
  • Tahan karat
  • Permukaan rata dan halus
  • Mudah dibentuk
  • Mudah dalam perawatan
  • Cocok digunakan di dalam/luar ruangan
  • Cocok diaplikasikan dengan berbagai stiker
  • Harga lebih terjangkau dibanding stainless steel (SS) dan Aluminium Composite Panel (ACP). Tergantung ukuran, ketebalan, dan jenis stiker yang digunakan.

Kekurangan:

  • Mudah penyok apabila terkena benturan keras
  • Mudah tergores
  • Tidak tahan terhadap korosi tinggi.

Pelat aluminium ini terdiri dari berbagai ukuran, di antaranya 1 x 2 meter, 1,2 x 2,4 meter, dan 1,22 x 2,44 meter dengan ketebalan yang berbeda-beda, yakni 0,2 mm hingga 6,0 mm. Pelat aluminium dengan ketebalan 1,2 mm umumnya sering digunakan untuk membuat safety sign.

2.  Pelat Akrilik

Akrilik merupakan salah satu jenis pelat berbahan plastik yang bentuknya menyerupai kaca. Namun, akrilik memiliki sifat-sifat yang lebih unggul dibandingkan kaca, yakni sifat lenturnya.

Selain pelat aluminium, pelat akrilik dapat dijadikan alternatif dalam pembuatan safety sign, karena cocok diaplikasikan di dalam atau luar ruangan, tidak mudah pecah, ringan, tahan terhadap cuaca, dan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama, serta tahan terhadap benturan.

Kelebihan:

  • Ringan, kuat, dan lentur (dibandingkan kaca)
  • Tahan benturan
  • Tidak mudah pecah
  • Mudah dipotong, dibor, dan dihaluskan
  • Dapat dibentuk secara termal menjadi berbagai bentuk yang rumit (proses bending)
  • Tahan terhadap cuaca
  • Tidak mudah mengerut dan berubah warna
  • Tahan terhadap reaksi kimia dibanding plastik lainnya
  • Ramah lingkungan dan dapat didaur ulang
  • Mudah dibersihkan
  • Kejernihan akrilik tahan lama.

Kekurangan:

  • Mudah tergores
  • Tidak tahan api.

Akrilik terdiri dari dua jenis, yakni akrilik ekstrusi dan akrilik cetakan. Ketebalan akrilik cukup beragam, di antaranya 1,5 mm hingga 25 mm. Ketebalan akrilik 2 mm umumnya sering digunakan untuk pembuatan safety sign.

3. Pelat Aluminium Composite Panel (ACP)

Aluminium Composite Panel (ACP) adalah salah satu jenis pelat datar yang terbuat dari bahan polyethylene (PE) dan dilapisi dengan aluminium di kedua sisinya. ACP yang dikenal juga dengan nama sandwich panel ini memiliki bobot yang ringan namun sangat kokoh.

Kelebihan:

  • Kuat dan ringan
  • Tahan api dan panas
  • Tahan korosi
  • Permukaan rata dan halus
  • Tahan terhadap segala kondisi cuaca
  • Tahan terhadap benturan keras
  • Kompositnya mudah dibentuk, dibor, dan dilengkungkan
  • Lapisan poliesternya menambah daya tahan dan stabilitas terhadap iklim dan korosi
  • Banyak pilihan warna dan pola
  • Cocok digunakan di dalam/luar ruangan
  • Cocok diaplikasikan dengan berbagai stiker
  • Minim perawatan.

Kekurangan:

  • Bahannya kaku
  • Bahan lapisan polyethylene dan lem pengikat ke aluminium dalam suhu panas tinggi akan menimbulkan gas beracun
  • Dalam suhu tinggi lapisan inti bisa menggelembung sehingga membuat permukaan aluminium tidak rata
  • Ketahanan terhadap tekanan angin kurang sehingga jika pemasangan tidak benar akan berisiko terhadap keselamatan.

4. Pelat Stainless Steel (SS)

Stainless steel (SS) atau baja tahan karat adalah jenis pelat yang terbuat dari paduan logam yang terdiri dari besi dan kromium. Elemen lain seperti molibdenum, nikel, dan titanium juga digunakan untuk meningkatkan kualitas SS secara keseluruhan.

Kelebihan:

  • Tahan karat dan oksidasi
  • Memiliki kandungan krom yang tinggi. Kandungan krom yang tinggi menjadikan SS memiliki sifat tahan karat.
  • Minim perawatan, kuat, dan tahan lama
  • Kekerasan dan kekuatan tarik tinggi
  • Tahan terhadap suhu rendah (cryogenic resistance). Dikukur dengan keuletan atau ketangguhan pada sub nol suhu.
  • Mudah dibentuk
  • Cocok digunakan di area dengan tingkat korosi tinggi
  • Cocok digunakan di area hygiene pada industri makanan, minuman, dan farmasi
  • Cocok diaplikasikan dengan berbagai stiker.

Kekurangan:

  • Sensitif terhadap asam klorida
  • Di bawah suhu panas tinggi, misalnya saat pengelasan kandungan krom akan hilang
  • Akan berkarat jika terjadi kontak dengan timbal, tembaga, dan grafit.
  • Mudah bengkok atau melengkung akibat paparan panas tinggi.

Pentingnya Memilih Pelat yang Tepat untuk Safety Sign

Rambu K3 Exit dan Evakuasi

Selain jenis, desain, dan ukuran, pemilihan material safety sign yang tepat juga tidak boleh Anda abaikan. Pemilihan pelat sesuai kondisi lingkungan kerja dan lokasi pemasangan perlu diperhatikan. Sebab, jika Anda salah memilih pelat safety sign, bisa Anda bayangkan seberapa sering Anda harus mengganti safety sign di perusahaan Anda karena materialnya tidak tahan lama.

Berikut beberapa faktor penting yang harus Anda pertimbangkan ketika memilih pelat safety sign:

  • Penempatan di dalam atau luar ruangan
  • Tingkat korosi di area kerja
  • Temperatur suhu (suhu ekstrem panas/dingin) di area kerja
  • Kontaminasi bahan berbahaya dan beracun di area kerja
  • Paparan arus listrik atau bahaya listrik bertegangan tinggi di area kerja
  • Aktivitas arus lalu lintas, baik kendaraan maupun aktivitas orang yang berpotensi adanya benturan.
  • Ketahanan terhadap goresan, api, cuaca, sinar matahari, benturan, abrasi, dll.

Pemilihan pelat dapat berbeda-beda sesuai faktor-faktor di atas, karena akan berpengaruh pada daya tahan safety sign dan bahan stikernya.

Maka, sebelum memasang safety sign di tempat kerja, pastikan Anda mengetahui terlebih dahulu lokasi pemasangan dan kondisi lingkungan kerja agar pelat safety sign yang dipilih lebih awet dan tahan lama.

Bila Anda memiliki rencana untuk memasang safety sign di area kerja dan masih bingung dalam hal pemilihan material serta lokasi pemasangannya, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahlinya, salah satunya jasa penyedia safety sign 

Dengan menggunakan jasa penyedia safety sign, Anda pun tidak perlu khawatir lagi, selain desain yang dibuat sesuai standar dan lokasi pemasangan yang tepat, material yang digunakan pun akan disesuaikan dengan kondisi lingkungan kerja atau disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Salam safety!

×