Rumah tangga menyumbang 40,92% terhadap total sampah nasional sebanyak 30,91 juta ton pada 2021.

Sampah rumah tangga merupakan jenis sampah yang sangat dekat dengan kita. Dikutip dari sustaination.id, faktanya setiap orang bisa membuang 500 gram sampah setiap harinya. Tapi, apakah Sobat Pro Safety sudah tahu apakah sampah rumah tangga?

Sesuai PP No.81 Tahun 2012, sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga namun tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sederhananya, Anda bisa memahaminya dengan berangkat dari realitas yang paling dekat dulu, yakni tempat sampah dapur rumah atau tong sampah di depan rumah Anda.

Adakah sisa makanan seperti, sisa sayur, kulit buah, sisa daging, atau plastik, botol bekas minuman di rumah Anda? Ya, itu semua merupakan sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga ini salah satu jenis sampah yang membuat puyeng karena termasuk jenis sampah dengan tingkat produksi sangat tinggi dan sulit diberantas.

Baca juga:

Jangan Dibuang Dulu! Olah Sampah Dapur Anda Menjadi Eco Enzyme Serbaguna

Mayoritas Sampah Nasional dari Aktivitas Rumah Tangga

Indonesia menghasilkan 30,91 juta ton sampah pada 2021. Jumlah tersebut turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 32,30 juta ton. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 40,92% sampah di Indonesia berasal dari aktivitas rumah tangga.

Komposisi Sampah Berdasarkan Sumber Sampah

Sumber: sipsn.menlhk.go.id

Sumber sampah terbesar berikutnya berasal dari perniagaan, yakni 18,05%. Sebanyak 17,36 sampah berasal dari pasar. Lalu, 8,15% sampah berasal dari perkantoran. Ada 6,31% sampah yang berasal dari fasilitas publik. Sebanyak 5,77% sampah dari kawasan. Sementara, 3,44% sampah berasal dari sumber lain.

Sementara berdasarkan jenisnya, 39,9% sampah yang dihasilkan masyarakat berupa sisa makanan. Sampah Plastik berada di urutan berikutnya karena memiliki proporsi sebesar 17,7%. Sebanyak 12,9% sampah berupa kayu atau ranting. Sampah berupa kertas atau karton mencapai 12,08%. Lalu, 17,4 sampah berupa jenis lainnya.

Komposisi Sampah Berdasarkan Jenis Sampah

Sumber: sipsn.menlhk.go.id

Adapun, 64,52% sampah berhasil dikelola sepanjang tahun lalu. Sisanya sebanyak 35,48% sampah masih tersisa karena belum dikelola.

Baca juga:

Mengolah Sampah Dapur Jadi Pupuk Organik Cair, Begini Caranya!

Jenis-jenis Sampah Rumah Tangga

Secara garis besar, sampah rumah tangga dibagi menjadi tiga jenis, yakni sampah organik, anorganik, serta bahan berbahaya dan beracun (B3).

a. Sampah organik

Sampah organik adalah jenis sampah yang dihasilkan dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti tumbuhan dan hewan, serta berbagai produk olahannya. Sampah organik ini memiliki sifat mudah terurai secara alami (degradable) dan mudah membusuk.

Dapat diolah menjadi pupuk kompos, tambahan pekan ternak, serta dapat diubah menjadi biogas dan listrik. Contohnya sayur, sisa daging, potongan ikan, buah-buahan yang busuk, daun, ranting kering, kotoran hewan, dll.

b. Sampah anorganik

Sampah anorganik adalah jenis sampah yang berasal dari pabrikan, hasil campur tangan manusia. Sampah anorganik ini memiliki sifat tidak mudah terurai tanpa bantuan manusia dan tidak mudah membusuk.

 

Dapat dipergunakan kembali atau daur ulang sesuai dengan bahan dasarnya sehingga memiliki nilai ekonomis. Contohnya botol bekas, plastik, kaleng minuman, kaca, kaleng, dan sebagainya.

c. Sampah berbahaya dan beracun (B3)

Sampah B3 rumah tangga adalah sampah yang mengandung bahan atau kemasan berbahaya dan beracun yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga atau sehari-hari. Contohnya baterai bekas, neon atau bohlam bekas, kaleng aerosol kosong bekas obat nyamuk, pewangi ruangan, dan lainnya, wadah bekas kosmetik, skincare dan cairan pembersih, obat kedaluwarsa, dan lainnya.

Keberadaan sampah organik, anorganik, dan B3 saat ini semakin meningkat. Hal itu dipicu oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk dan daya konsumsi masyarakat. Sadar atau tidak, gaya hidup konsumtif telah menghasilkan tumpukan sampah misalnya kebiasaan belanja daring, memesan makanan melalui ojek daring, serta penggunaan tas keresek atau kemasan plastik sudah menjadi keseharian kita.

Dampaknya tak hanya menumpuk, juga mencemari lingkungan (tanah, air, dan udara) yang dapat berakibat merugikan generasi selanjutnya. Dimulai diri sendiri, Anda bisa berkontribusi besar dalam menekan jumlah sampah dengan melakukan pemilahan sampah di rumah berdasarkan jenisnya dan melakukan pengelolaan sampah rumah tangga yang benar.

 

 

 

 

 

×