Pemimpin keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan memang bertanggung jawab untuk mengembangkan, menerapkan, dan memantau program K3, namun partisipasi pekerja dan perwakilan mereka (serikat pekerja) juga sangat dibutuhkan untuk keberhasilan dan keefektifan sebuah program K3.─ Occupational Safety and Health Administration (OSHA)

 

 

Setiap program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) membutuhkan partisipasi dari pekerja dan perwakilan mereka. Partisipasi pekerja sangat penting untuk keberhasilan sebuah program K3. Jika pekerja diwakili oleh serikat pekerja, maka perwakilan pekerja tersebut juga harus berpartisipasi dalam program K3.

Partisipasi pekerja yang dimaksud di sini berarti bahwa pekerja terlibat dalam membangun, menerapkan, mengevaluasi, dan meningkatkan program K3. Semua pekerja yang ada di tempat kerja harus terlibat dalam program K3, termasuk juga bagi mereka yang dipekerjakan oleh kontraktor, subkontraktor, dan penyedia jasa tenaga kerja.

Apa itu program K3 dan mengapa penerapannya sangat penting bagi perusahaan?

Program K3 merupakan kunci dari implementasi K3 untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Program K3 ini bisa kompleks, bisa pula sangat sederhana tergantung pada situasi, kondisi, dan kebijakan masing-masing perusahaan atau organisasi.

Program K3 berisi perencanaan mencakup unsur-unsur K3 yang dirancang untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK). Program K3 dibuat untuk melindungi pekerja dan aset perusahaan agar terhindar dari bahaya kecelakaan dan/atau PAK. Selain itu, program K3 juga dibentuk untuk menciptakan suasana kerja yang mendukung ─sehat dan aman─ sehingga pekerja merasa nyaman dan diharapkan dapat bekerja lebih produktif.

 

Baca juga artikel ini:

Siapa yang bertanggung jawab atas program K3?

Pemimpin adalah orang yang bertanggung jawab atas program K3 di perusahaan. Dalam hal ini, pemimpin K3 di perusahaan bertanggung jawab untuk mengembangkan, menerapkan, dan memantau program K3. Namun dalam pelaksanaannya, pekerja juga harus dilibatkan dalam perencanaan, penerapan hingga evaluasi program K3.

 

 

Partisipasi pekerja dalam program K3 dapat memberikan banyak dampak positif, antara lain:

  1. Tempat kerja yang lebih sehat dan aman
  2. Hasil program K3 yang lebih baik dan efektif
  3. Komitmen yang lebih kuat untuk menerapkan program K3
  4. Kerja sama dan kepercayaan yang terjalin baik
  5. Pemecahan masalah K3 secara bersama-sama.

 

Untuk membuat keputusan akhir sebuah program K3, pemimpin harus mendengarkan pandangan pekerja mengenai semua hal yang berhubungan dengan K3 di tempat kerja, seperti kondisi atau potensi bahaya yang dapat muncul, masalah K3, tindakan preventif dan pengendalian yang sebaiknya dilakukan.

Diskusi dengan pekerja tidak akan menghilangkan hak pemimpin untuk mengelola program K3, pemimpin masih memiliki hak penuh dalam membuat keputusan akhir sebuah program. Namun, berbicara dengan pekerja adalah bagian penting dari keberhasilan implementasi program K3 di tempat kerja.

Partisipasi Pekerja dalam Program K3 Sesuai Standar OSHA

 

Menurut standar OSHA, dalam program K3 yang efektif, semua pekerja:

  • Didorong untuk berpartisipasi dalam program, memberi masukan, dan melaporkan masalah K3.
  • Memiliki akses yang mudah untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan agar dapat berpartisipasi secara aktif dalam program.
  • Memiliki kesempatan untuk berpartisipasi penuh dalam semua perencanaan dan implementasi program.
  • Tidak berhak mendapatkan ancaman, intimidasi, atau tindakan tidak menyenangkan dari pihak mana pun saat mereka melaporkan masalah atau keluhan terkait K3; melaporkan kecelakaan kerja, PAK, dan potensi bahaya; berpartisipasi dalam program; atau menjalankan hak K3 yang dijamin di bawah OSH Act lainnya.

Berikut tindakan yang dapat dilakukan manajemen atau pengurus perusahaan untuk meningkatkan partisipasi pekerja dalam program K3 sesuai standar OSHA:

1. Dorong pekerja untuk berpartisipasi penuh dalam program K3

Dengan mendorong pekerja untuk berpartisipasi dalam program K3, hal ini menandakan bahwa manajemen secara terbuka menerima masukan atau saran dari pekerja terkait semua hal yang berhubungan dengan K3.

Tindakan yang harus dilakukan:

  • Beri pekerja waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk aktif berpartisipasi dalam program K3
  • Berikan respons positif kepada pekerja yang berpartisipasi dalam program K3
  • Lakukan komunikasi secara terbuka dengan mengundang para pekerja untuk berdiskusi dengan manajer/supervisor tentang K3 dan masukan untuk meningkatkan program K3.

2. Dorong pekerja untuk melaporkan masalah K3 di tempat kerja

Pekerja dapat menjadi sumber informasi yang tepat untuk mengidentifikasi masalah K3 serta kelemahan program, seperti mengetahui bahaya atau kondisi tidak aman yang ada di tempat kerja, nyaris celaka (near miss), dan insiden yang terjadi di area kerja.

POSTER K3 PELAPORAN BAHAYA

Dengan mendorong pelaporan dan menindaklanjuti semua laporan dengan cepat, maka manajemen dapat mengatasi masalah atau melakukan tindakan preventif dengan segera sebelum ada pekerja yang mengalami kecelakaan kerja atau PAK.

Tindakan yang harus dilakukan:

  • Tentukan proses pelaporan kecelakaan kerja, PAK, near miss, bahaya, dan masalah K3 lainnya bagi pekerja dan segera tanggapi laporan yang masuk. Sertakan opsi untuk pelaporan anonim (menjaga kerahasiaan identitas pelapor) untuk mengurangi kekhawatiran pekerja akan ancaman, intimidasi, atau tindakan yang tidak menyenangkan.
  • Berikan respons atau tanggapan kepada pekerja secara rutin tentang perkembangan tindakan atas pelaporan atau saran yang mereka berikan
  • Pastikan bahwa manajemen akan menggunakan informasi yang dilaporkan hanya untuk meningkatkan K3 di tempat kerja dan memastikan tidak ada pekerja yang mendapatkan ancaman atau intimidasi karena telah melaporkan informasi tersebut kepada manajemen
  • Memberdayakan semua pekerja untuk meminta penangguhan sementara atau menghentikan aktivitas atau operasi kerja jika ditemukan adanya kondisi tidak aman
  • Libatkan pekerja dalam menentukan solusi atas masalah yang dilaporkan.

3. Beri kemudahan bagi pekerja untuk mengakses segala informasi K3 yang dibutuhkan

Berbagi informasi K3 yang relevan dengan pekerja dapat meningkatkan kepercayaan dan membantu organisasi dalam mengembangkan program K3.

 

4. Libatkan pekerja dalam semua aspek program K3

Melibatkan pekerja dalam setiap perencanaan dan implementasi program dapat memudahkan manajemen untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan akar penyebab timbulnya bahaya yang ada di tempat kerja, menciptakan rasa tanggung jawab pekerja terhadap program K3, meningkatkan pemahaman mereka tentang bagaimana program diterapkan, dan membantu mempertahankan program dari waktu ke waktu.

Tindakan yang harus dilakukan:

  • Membuka peluang bagi pekerja untuk berpartisipasi dalam semua aspek program, termasuk:
  1.  Mengembangkan dan menetapkan tujuan program K3
  2.  Melaporkan bahaya dan mengembangkan solusi untuk meningkatkan K3 di tempat kerja
  3.  Mengidentifikasi dan menganalisis bahaya pada setiap langkah pekerjaan rutin dan non rutin, tugas, dan/atau proses kerja
  4.  Menentukan dan mendokumentasikan praktik kerja aman
  5.  Melakukan inspeksi lapangan secara berkala
  6.  Mengembangkan dan mengubah prosedur K3
  7.  Berpartisipasi dalam investigasi kecelakaan kerja dan near miss
  8.  Melatih pekerja lama dan pekerja baru
  9.  Mengembangkan, menerapkan, dan mengevaluasi program pelatihan pekerja
  10.  Mengevaluasi kinerja program K3 dan menentukan tindakan perbaikan berkelanjutan
  11.  Mengambil bagian dalam pemantauan paparan dan pengawasan medis yang terkait dengan bahaya kesehatan.

 

5. Hilangkan segala hal yang menghambat pekerja untuk berpartisipasi dalam program

Untuk berpartisipasi penuh dalam program K3, para pekerja harus merasa bahwa masukan atau saran mereka diterima, suara mereka didengar, dan mereka dapat menjalankan mekanisme pelaporan dengan aman.

Partisipasi pekerja akan terhambat jika tingkat bahasa, pendidikan, atau keterampilan di tempat kerja tidak dipertimbangkan, atau jika pekerja takut akan adanya ancaman atau diskriminasi karena melaporkan masalah K3, kecelakaan kerja, atau berbicara jika investigasi berfokus menyalahkan individu daripada akar penyebab insiden atau kekhawatiran yang dapat berpengaruh pada pemberian penghargaan, bonus, atau insentif.

Tindakan yang harus dilakukan:

  • Pastikan bahwa pekerja dari semua tingkat organisasi dapat berpartisipasi dalam program K3, terlepas dari tingkat keterampilan, pendidikan, atau bahasa yang mereka gunakan
  • Berikan respons yang cepat dan rutin untuk menunjukkan kepada pekerja bahwa laporan atau masukan mereka didengar dan ditindaklanjuti
  • Berikan waktu dan sumber daya atau fasilitas yang cukup agar pekerja lebih mudah berpartisipasi dalam program K3. Misalnya, mengadakan pertemuan K3 selama jam kerja reguler
  • Pastikan bahwa di dalam program K3 terdapat kebijakan yang melindungi pekerja dari segala bentuk ancaman, intimidasi, atau tindakan tidak menyenangkan karena melaporkan kecelakaan kerja, PAK, dan bahaya, melaporkan masalah K3, atau menjalankan hak K3 mereka. Pastikan bahwa kebijakan dan program lain tidak menghambat partisipasi pekerja.

 

 

Selain komitmen manajemen puncak, partisipasi pekerja juga mutlak diperlukan agar program K3 bisa berjalan efektif. Dukungan pekerja dapat dilihat dari partisipasi mereka dalam pertemuan yang membahas masalah K3, pelaporan bahaya, kecelakaan kerja atau PAK, identifikasi bahaya dan pengendaliannya, investigasi kecelakaan, inspeksi K3, dan pelatihan K3.

Salam safety!

×