Tahukah Anda? Dikutip dari laman ishn.com pada 1 April 2016, dari semua cedera (seperti luka bakar) yang berhubungan dengan kelistrikan, 50 persen diantaranya disebabkan oleh arc flash. NFPA menyatakan, sering kali luka bakar berakhir fatal karena rata-rata pekerja tidak mengenakan pakaian pelindung tahan api (FR coverall) yang tepat atau bahkan tidak mengenakan pakaian pelindung sama sekali. |
Bagi Anda yang bekerja di bidang otomotif, area pertambangan, konstruksi, dan industri lainnya, perihal safety coverall ini wajib Anda perhatikan. Pada situasi tertentu, penggunaan safety coverall sangat diperlukan untuk melindungi pekerja dari bahaya panas, paparan api, recikan logam cair, arus listrik, bahan kimia berbahaya dan beracun, minyak, darah dan cairan tubuh, serat asbes, dll.
Sumber: jetuniform.com
Selain melindungi dari sejumlah bahaya, safety coverall juga diperlukan untuk menjaga kebersihan pakaian kerja dari noda atau kotoran. Bagi mekanik dan pekerja industri lain yang setiap harinya bekerja di area minyak dan produk berbasis minyak lainnya, bisa saja terkena cipratan yang dapat meninggalkan noda membandel.
Safety Coverall dan Klasifikasinya
Dari semua jenis workwear (pakaian kerja) yang tersedia, coverall atau overall dapat dikatakan pakaian pelindung yang paling nyaman digunakan para pekerja. Desain one-piece garment dari safety coverall ini memudahkan gerak para pekerja saat melakukan aktivitasnya.
Sumber: ishn.com
Selain memberikan ruang bebas untuk bergerak, safety coverall juga memiliki kemampuan melindungi seluruh tubuh pekerja, mulai dari pergelangan tangan sampai pergelangan kaki. Bahkan ada jenis coverall yang sudah dilengkapi penutup kepala. Jadi, bila safety coverall digunakan bersamaan dengan alat pelindung diri lainnya, tentu hal ini bisa memberikan perlindungan maksimal bagi pekerja.
Safety coverall biasanya sering digunakan oleh profesi khusus, diantaranya:
1. Mekanik 2. Painters 3. Nelayan 4. Engineers kereta api 5. Pekerja manufaktur 6. Pekerja bagian kelistrikan |
7. Pekerja tambang 8. Pekerja di peternakan 9. Pilot 10. Pemadam Kebakaran 11. Pekerja konstruksi 12. Pekerja pembangunan jalan 13. Pekerja yang berhubungan dengan B3 |
Jenis-jenis Safety Coverall
Berikut jenis-jenis safety coverall berdasarkan tipe pekerjaan, diantaranya:
- Coverall dengan material tahan air (waterproofed), diperuntukkan bagi pekerja yang beraktivitas di luar ruangan atau di lingkungan kerja dengan suhu basah atau lembab.
- Coverall dengan fitur tambahan di bagian lutut untuk aktivitas yang mengharuskan pekerja membungkuk terus-menerus.
- Coverall dengan desain warna berbeda, bertujuan untuk menyeragamkan pekerja dan menunjukkan identitas jabatan. Dengan adanya identitas ini, maka divisi pekerjaan atau jenis pekerjaan seseorang dapat dengan mudah dibedakan.
- Coverall dengan fitur tahan api (Flame Resistant Clothing/ FR Clothing), diperuntukkan bagi pekerja yang beraktivitas di area panas, paparan api, listrik, atau bahan kimia berbahaya.
- Coverall dengan fitur high-visibility atau pakaian pelindung dengan visibilitas tinggi, diperuntukkan bagi pekerja yang beraktivitas di area yang sering dilalui kendaraan atau area dengan penerangan minim.
Sesuai standar Eropa, pakaian pelindung (termasuk coverall) juga dibagi menjadi beberapa tipe sebagai berikut:
Pakaian pelindung untuk bahaya bahan kimia |
Standar |
|
Type 1 |
gas-tight suit: memberikan perlindungan terhadap gas & cairan berbahaya, aerosol, dan partikel padat berbahaya. |
EN 943-1 EN 943-2 |
Type 2 |
air-fed non-gas-tight suits: memberikan perlindungan terhadap gas & cairan berbahaya, aerosol, dan partikel padat berbahaya. | EN 943-1 |
Type 3 |
liquid-tight suit: memberikan perlindungan terhadap cairan bertekanan. |
EN 14605 |
Type 4 |
spray-tight suits: memberikan perlindungan terhadap semprotan cairan berbahaya. |
EN 14605 |
Type 5 |
suits against solid particles: memberikan perlindungan terhadap debu dan partikel padat berbahaya. |
EN ISO 13982-1 |
Type 6 |
suits offering limited protective performance against liquid chemicals: memberikan perlindungan terhadap bahan kimia cair, misalnya recikan bervolume rendah dari bahan kimia iritan.
|
EN 13034 |
Pakaian pelindung untuk bahaya biologi (biological hazard) |
|
|
Perlindungan terhadap kontaminasi cairan |
EN 14126 |
|
Perlindungan terhadap kontaminasi debu |
EN 14126 |
Pemilihan coverall dapat disesuaikan dengan tipe pekerjaan dan potensi bahaya yang ada di area kerja. Terkadang, ada juga pekerja yang menggunakan coverall sekali pakai (disposable coverall) karena aktivitasnya berhubungan dengan zat berbahaya (seperti kegiatan yang berhubungan dengan asbes) dan bisa membahayakan bila digunakan kembali.
Panduan Memilih Safety Coverall Sesuai Kebutuhan
Seperti dikutip dupont.com, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih safety coverall yang tepat sesuai potensi bahaya yang ada di area kerja Anda. Apa sajakah itu?
Sumber: alibaba.com
Bahan pembuatan coverall
Sama halnya seperti memilih alat pelindung diri lainnya, bahan menjadi pertimbangan penting saat memilih coverall. Bahan coverall yang baik harus mampu melindungi pekerja dari dampak bahaya yang ada di area kerja secara maksimal.
Bahan coverall sangatlah beragam, ada yang terbuat dari bahan TC (Teteron Cotton) yang merupakan campuran cotton combed 35% dan Polyester 65%. Meski bahan TC memiliki kualitas baik, tetap saja coverall berbahan 100% katun memberikan kualitas paling baik dalam menahan dampak bahaya. Bahan ini biasanya digunakan untuk potensi bahaya rendah, misalnya tidak terpapar bahan kimia atau terkena paparan api.
Untuk potensi bahaya tinggi, coverall biasanya terbuat dari bahan khusus. Misalnya, jika Anda bekerja di area panas, penggunaan coverall berbahan anti api sangat dianjurkan. Maka dari itu, pemilihan bahan coverall harus disesuaikan dengan tipe pekerjaan atau bahaya yang ada di area kerja agar fungsi coverall sebagai pakaian pelindung jadi lebih maksimal.
Kualitas produsen
Selain kualitas bahan coverall, kualitas perusahaan pembuat coverall juga memegang peranan penting dalam menghasilkan coverall bermutu tinggi secara keseluruhan. Produsen pakaian pelindung tepercaya akan memeriksa kualitas bahan, kualitas jahitan, kekuatan bahan dalam menahan dampak bahaya, hingga finishing selama proses manufaktur. Pilihlah produsen dengan produk coverall terbaik untuk memberikan perlindungan maksimal kepada pekerja.
Daya Tahan
Untuk mengetahui kemampuan coverall dalam menahan dampak bahaya, produsen biasanya melakukan pengujian coverall dalam menahan dampak bahaya terlebih dahulu. Setelah itu, barulah terlihat apakah coverall yang diproduksi mampu bertindak sebagai pelindung dari potensi bahaya atau tidak.
Desain coverall
Kenyamanan dan tingkat perlindungan yang memadai, menjadi faktor utama saat memilih coverall. Pakaian dengan kualitas buruk dalam menahan dampak bahaya dan membatasi gerakan pekerja, dapat mempengaruhi kemampuan pekerja tersebut dalam melaksanakan pekerjaan dan bisa mengakibatkan cedera karena tingkat perlindungan yang kurang maksimal.
Untuk itu, pilihlah coverall dengan desain yang nyaman dan Anda juga bisa memilih model coverall dengan fitur tambahan, seperti dilengkapi banyak saku agar Anda mudah menjangkau alat-alat kerja untuk efisiensi saat beraktivitas.
* * *
Intinya, pakaian pelindung (coverall) harus nyaman dan tidak mengganggu aktivitas pemakainya. Pakaian pelindung pekerja yang tidak sesuai dan tidak mampu melindungi dari dampak bahaya, justru akan menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Catatan untuk pengusaha atau manajemen perusahaan, pemberian pakaian pelindung kerja yang sesuai standar merupakan salah satu cara menghargai nyawa manusia dalam penerapan prinsip-prinsip K3 di perusahaan.
Semoga Bermanfaat. Salam safety!