Ketika naik kapal laut, ada aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh para penumpang. Tidak untuk membatasi kenyamanan, tetapi agar keselamatan penumpang lebih terjaga
Sumber: hargakini.com
Mimpi buruk pelayaran Indonesia seolah tak kunjung usai. Pada tahun 2018 silam, terjadi kecelakaan kapal seperti kandasnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara (18 Juni 2018) dan KM Lestari Maju di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (3 Juli 2018). Penyebab kecelakaan tersebut diakibatkan kelebihan muatan penumpang, cuaca buruk, dan kerusakan permesinan kapal.
Data Kementerian Perhubungan Mahkamah Pelayaran menunjukkan, pada tahun 2018 telah terjadi kecelakaan kapal sebanyak 33 kejadian, di antaranya kandas (9), tenggelam (11), terbakar (6), dan tubrukan (7). Faktor kelalaian manusia (human error) menjadi penyebab dominan kecelakaan kapal laut. Sisanya kombinasi antara faktor alam dan beberapa faktor lain.
Dilansir laman tirto.id, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi dari beberapa kasus kecelakaan pelayaran yang terjadi di tahun tersebut. Setidaknya ada beberapa faktor yang berkontribusi sebagai penyebab kecelakaan, di antaranya:
- Lemahnya aturan dan pengawasan kapal angkutan penumpang
- Lemahnya penerapan prosedur keselamatan, seperti ketersediaan alat keselamatan hingga batas maksimal muatan kapal angkutan penumpang
- Ketidakcocokan antara dokumen dan fakta di lapangan pada saat operasional (mal administrasi).
Setiap kecelakaan kapal terjadi tentu semua berharap itu yang terakhir. Kecelakaan kapal akan terus berulang, bila tanpa perbaikan serius terutama pada aspek keselamatan. Kejadian-kejadian sebelumnya seharusnya dapat menjadi bahan evaluasi terhadap risiko ataupun potensi bahaya yang mungkin timbul sehingga tindakan preventif sangat diperlukan terkait dengan aspek keselamatan.
Dalam hal ini penyelenggara jasa pelayanan penumpang angkutan laut wajib memenuhi standar keselamatan pelayaran dan standar pelayanan penumpang angkutan laut sesuai peraturan yang berlaku. Standar keselamatan pelayaran meliputi sumber daya manusia, sarana dan/atau prasarana, standar operasional prosedur, lingkungan, dan sanksi. Sementara standar pelayanan yang dimaksud meliputi pelayanan keselamatan dan kesehatan, keamanan dan ketertiban, keandalan, kenyamanan, kemudahan, dan kesetaraan.
Baca juga artikel ini:
- Ingin Selamat? Lakukan Prosedur K3 Di Galangan Kapal Dengan Benar!
- Kesalahan Pertolongan Pertama Ini Nyatanya Bisa Membahayakan Nyawa
Tidak hanya pihak penyelenggara jasa (operator pelayaran), pengguna jasa angkutan laut pun harus bekerja sama dengan operator pelayaran untuk bersama-sama mengutamakan keselamatan pelayaran. Hal ini dikarenakan keselamatan pelayaran dapat terwujud bila regulator (pemerintah), operator pelayaran, dan user (pengguna jasa) saling bekerja sama satu sama lainnya.
Untuk itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Perhubungan Laut) memberikan panduan keselamatan naik kapal laut agar perjalanan dapat dilakukan dengan aman, selamat, tertib, dan nyaman.
Panduan Keselamatan Penumpang Kapal Laut
Setiap moda transportasi memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga etika yang harus dijaga menyesuaikan dengan jenis angkutan umumnya. Ketika naik kapal laut, ada aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh para penumpang.
Hal ini tidak bermaksud membatasi kenyamanan, justru aturan diterapkan agar semua penumpang merasa nyaman dan yang terpenting, keselamatan mereka lebih terjaga. Sebab, risiko kecelakaan yang terjadi di tengah laut dampaknya dua kali lipat dibandingkan yang terjadi di darat. Saat kecelakaan kapal, meski penumpang bisa menyelamatkan diri keluar dari kapal, mereka belum tentu selamat di tengah laut.
Berikut panduan keselamatan naik kapal laut yang harus diperhatikan penumpang:
Persiapan Sebelum Berangkat
- Cermat memilih jadwal keberangkatan dengan mempertimbangkan musim dan cuaca
- Ketahui kredibilitas perusahaan atau operator pelayaran yang akan Anda naiki dan pilihlah operator yang terpercaya
- Beli tiket resmi dan hindari praktik percaloan. Anda bisa membeli langsung di lokasi atau loket yang telah terdaftar resmi.
- Siapkan diri dan barang bawaan Anda:
- Pastikan fisik tetap prima
- Bekal makanan dan obat-obatan pribadi
- Tidak membawa atau memakai barang berharga yang berlebihan.
Saat Berada di Kapal Laut
- Tidak memaksakan diri naik ke atas kapal yang sudah melebihi kapasitas angkut. Tunda keberangkatan dan tunggu serta ikuti jadwal keberangkatan selanjutnya
- Cek kondisi kapal. Bila perlu tanyakan kepada kru tentang keselamatan kapal
- Patuhi peraturan, denah, dan petunjuk keselamatan yang ada di kapal
Sesuai PM 119 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Angkutan Laut, setiap penyelenggara angkutan laut wajib menyediakan fasilitas keselamatan dan kesehatan yang mudah terlihat dan terjangkau.
A. Fasilitas Keselamatan
Operator pelayaran wajib menyediakan informasi dan fasilitas keselamatan berupa peralatan penyelamatan darurat dalam bahaya (kebakaran, kecelakaan atau bencana alam), antara lain:
- Alat pemadam kebakaran
- Petunjuk jalur evakuasi
- Jaket keselamatan (life jacket) sesuai dengan kapasitas penumpang
- Sekoci sesuai dengan kapasitas penumpang.
B. Fasilitas Kesehatan
Operator pelayaran wajib menyediakan informasi dan fasilitas kesehatan untuk penanganan darurat berupa perlengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).
Catatan: Ketahui prosedur keselamatan yang biasanya terdapat pada papan informasi, denah kapal, dan petunjuk keselamatan di kapal.
- Ketahui informasi mengenai rute evakuasi, akses ke lokasi penyimpanan sekoci dan jaket pelampung, serta lokasi titik kumpul darurat
- Hindari mencari lokasi duduk di tempat-tempat yang dilarang seperti bagian geladak atas kapal karena kita tidak pernah bisa memprediksi pergerakan kapal akibat hempasan ombak.
- Tetap tenang dan ikuti instruksi awak kapal bila terjadi kecelakaan kapal.
Penting!
- Bagi Anda yang melakukan penyeberangan menggunakan mobil, pastikan untuk tidak menyalakan mesin mobil di dalam kapal. Sebab, asap kendaraan yang mengandung gas karbon monoksida yang memenuhi tempat parkir dan masuk ke ventilasi utama dapat berpotensi untuk meracuni semua penumpang dan awak kapal di dalam tanpa disadari. Disarankan untuk mematikan mesin mobil dan duduk di dalam kabin kapal hingga tiba di tujuan.
- Sebaiknya tunda perjalanan jika ramalan cuaca memprediksi hujan atau badai, jumlah penumpang terlalu ramai, petugas tak memberi baju pelampung, dan kondisi kapal tidak memadai untuk perjalanan jauh.
Bila Kapal Tenggelam, Apa yang Harus Dilakukan?
Peristiwa kecelakaan kapal memang tidak bisa diprediksi. Untuk itu, ada baiknya Anda memiliki pemahaman tentang cara menyelamatkan diri dari kapal yang tenggelam:
Persiapan
- Jangan panik!
- Ketahui lokasi jaket pelampung (life jacket)
- Pahami cara pakai alat keselamatan, seperti jaket pelampung
- Kenali denah kapal, letak pintu keluar, dan lokasi sekoci
- Kenali dan dengar semua jenis sinyal evakuasi internasional.
Saat Kapal Mulai Tenggelam
- Ikuti instruksi awak kapal
- Cari rute tercepat menuju titik kumpul darurat
- Hindari lift/eskalator
- Pegang bagian kapal yang masih mengambang demi hemat energi selama di air
- Jauhi tumpahan bahan bakar.
Saat Meninggalkan Kapal
- Pastikan baju pelampung terpakai sempurna
Jika tidak mengenakan baju pelampung, cari benda yang bisa membantu mengambang di air, seperti busa bangku atau koper.
- Hati-hati menuju sekoci
- Jika harus melompat dari kapal, pastikan Anda tetap memakai sepatu dan pastikan juga tidak mendarat di atas orang atau benda lain. Perhatikan posisi melompat yang benar:
- Letakkan salah satu lengan pada perut Anda, lalu genggam siku yang satunya.
- Gunakan tangan yang lain untuk menutupi hidung
- Lompatlah sejauh mungkin
- Saat jatuh, silangkan kaki dan masuk ke air dengan telapak kaki terlebih dahulu.
Jika di sekoci:
- Jangan boros air minum
- Gunakan flare untuk menandai lokasi kepada regu penyelamat.
Jika tidak di sekoci
- Usahakan tetap terjaga
- Usahakan diri tetap mengapung (fungsikan benda di sekitar)
- Jangan berenang sambil menampar air karena menarik perhatian predator laut
- Lakukan gerakan renang sederhana untuk mengambang, pastikan kepala selalu berada di atas air
- Berenang rapat dengan korban lain untuk menjaga suhu badan selama berada di air
- Di perairan dingin biarkan tubuh mengambang daripada berusaha berenang demi menghindari hipotermia.
- Menjauh dari kapal jika ukurannya besar. Sebab, kapal besar cenderung menciptakan efek menyedot dan menghisap semua yang tenggelam.
Mencegah Hipotermia Setelah Kapal Tenggelam
Selain tenggelam, ancaman terbesar bagi Anda setelah kapal tenggelam adalah hipotermia. Lakukan beberapa hal ini untuk mencegah hipotermia:
- Jika Anda berada di permukaan air dengan alat pelampung dan bukan di atas rakit, rapatkan lutut Anda ke dada untuk membantu menjaga panas tubuh.
- Jika Anda berada di permukaan air bersama orang lain atau di atas rakit, tetaplah bersama-sama dan saling berpelukan
- Tetaplah berpakaian, meski pakaian Anda basah untuk menjaga suhu tubuh Anda.
Bila terjadi musibah pelayaran seperti kapal tenggelam, usahakan untuk tetap tenang, tidak panik dan ikuti instruksi dari awak kapal dalam prosedur keselamatan. Tinggalkan semua barang bawaan dan fokus pada keselamatan diri.
Salam Safety!