Saat pandemi, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) penting diterapkan secara konsisten agar pekerja tetap produktif, sehat, dan aman selama beraktivitas.

Saat ini tidak ada tempat yang benar-benar aman dari penularan Covid-19, sekalipun di tempat kerja. Pekerja kantoran atau mereka yang harus bekerja di luar rumah riskan terpapar Covid-19 saat beraktivitas.

Meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah, termasuk DKI Jakarta masih berlangsung selama pandemi Covid-19. Namun, pemberlakuan PSBB tidak selalu berarti anjuran work from home (WFH) tetap berlanjut.

Sebagian pekerja tetap masuk kantor seperti biasa. Sementara, perusahaan menyiapkan beragam skenario demi keamanan pekerjanya seperti protokol kesehatan yang ketat juga sistem kerja shift.

Sistem shift memang mengurangi jumlah pekerja yang masuk, kontak orang yang satu dengan yang lain lebih sedikit, tetapi hal itu tidak menjamin. Bisa saja satu shift ada pekerja yang positif karena awalnya terjangkit dari pemukiman rumah atau dalam perjalanan menuju kantor.

Rendahnya kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan selama bekerja juga bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19. Istirahat makan siang dan ibadah menjadi momen rawan penularan Covid-19 di tempat kerja karena pekerja biasanya lengah untuk menjaga jarak serta tentu membuka masker lalu mengobrol dan berhadap-hadapan.

Dalam kondisi pandemi ini memang sudah tidak ada lagi tempat yang benar-benar aman, amannya itu ketika kita disiplin melaksanakan protokol kesehatan, salah satunya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tempat kerja.

Baca juga artikel ini:

Penerapan PHBS di Tempat Kerja, Mengapa Penting?

Klaster perkantoran masih jadi ancaman dan hingga saat ini menjadi perhatian serius. Penyebab tingginya kasus klaster ini, selain kondisi perkantoran yang tertutup dan sirkulasi tidak lancar, banyak orang berkumpul dalam waktu yang lama di ruangan yang sama.

Kemudian karena merasa di kantor relatif lebih aman, banyak yang lengah dan abai terhadap protokol kesehatan. Jika ada pekerja yang tertular, entah berasal dari rumahnya atau perjalanan menuju kantor dengan kendaraan umum, pekerja tersebut akan sangat mudah menularkan ke orang yang kontak dekat dengannya di kantor.

Maka dari itu, melaksanakan protokol kesehatan melalui penerapan PHBS secara konsisten menjadi upaya pencegahan Covid-19 yang penting di perkantoran, pabrik, atau tempat kerja lainnya. Setiap pekerja dan seluruh orang yang berada di tempat kerja harus mau dan mampu menerapkan PHBS sehingga dapat mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Apa itu PHBS? Menurut Kementerian Kesehatan RI, PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.

Di tempat kerja, pada dasarnya PHBS merupakan sebuah upaya untuk memberdayakan, mengetahui, mau, dan mampu untuk mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat guna mencegah penularan penyakit, dalam hal ini Covid-19.

Manfaat PHBS di tempat kerja, antara lain:

  • Meningkatnya kesadaran pekerja akan kesehatan
  • Pekerja dapat secara mandiri melakukan tindakan preventif guna mencegah penularan Covid-19
  • Meningkatnya produktivitas kerja
  • Menciptakan lingkungan kerja yang sehat
  • Meningkatnya kualitas hidup.

Panduan PHBS di Tempat Kerja, Ini yang Harus Diterapkan!

PHBS sebenarnya sudah diimbau sejak lama oleh Kemenkes, namun kebiasaan ini baru benar-benar diterapkan sejak pandemi Covid-19 terjadi. Berikut PHBS yang sebaiknya Anda lakukan ketika berada di tempat kerja:

Do’s

  1. Memakai masker

Masker menjadi salah satu benda yang wajib dikenakan. Anda bisa mengenakan masker kain non medis atau disesuaikan dengan jenis pekerjaan Anda. Masker wajib dikenakan sejak perjalanan dari/ke rumah dan selama di tempat kerja.

Penggunaan masker sangat penting untuk melindungi diri sendiri karena mencegah masuknya droplet yang keluar saat kita batuk/bersin/berbicara sehingga kita tidak tertular. Masker juga sangat berguna untuk melindungi orang lain karena menahan droplet yang keluar saat kita batuk/bersin/berbicara sehingga tidak menularkan virus kepada orang lain.

  1. Menjaga jarak & menghindari kerumunan

Droplet yang keluar saat kita batuk, jika tanpa masker bisa meluncur sampai 2 meter. Saat berbicara tanpa masker, aerosol (uap air) bisa meluncur sejauh 2 meter. Saat bersin tanpa masker, droplet bisa meluncur sejauh 6 meter.

Stiker Lantai Jaga Jarak di Lift

Dengan menjaga jarak, kita bisa mengurangi risiko tertular/menulari. Perusahaan bisa mengeluarkan peraturan yang mendorong pekerjanya agar menerapkan protokol kesehatan menjaga jarak, di antaranya:

  • Menjaga jarak antrean di pintu masuk, mematuhi penanda lantai yang tersedia
  • Menjaga jarak di lift dengan posisi berdiri saling membelakangi
  • Menjaga jarak dengan rekan kerja minimal 1 meter
  • Mengatur tempat duduk agar berjarak 1 meter pada meja/area kerja, saat melakukan meeting dan saat istirahat.
  • Membatasi jumlah peserta rapat
  • Mengeluarkan protokol tidak makan/minum bersama
  • Membentuk Satgas Covid-19
  1. Mencuci tangan pakai sabun (CTPS)

Virus mati dengan sabun dan air mengalir. Lakukan 6 langkah cuci tangan dengan benar, yaitu cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, atau cuci tangan dengan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60%.

Pekerja harus patuh mencuci tangan saat tiba di tempat kerja, sebelum makan, setelah kontak dengan pelanggan/pertemuan dengan orang lain, setelah dari kamar mandi, setelah memegang benda yang kemungkinan terkontaminasi.

GRATIS! Download Poster Cuci Tangan

  1. Menerapkan etika batuk

Membudayakan etika batuk (tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam) dan jika menggunakan tisu untuk menutup batuk dan pilek, buang tisu bekas ke tempat sampah yang tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelahnya.

Sign Covid-19

  1. Melakukan olahraga rutin

Anda dapat melakukan olahraga bersama sebelum kerja dengan tetap menjaga jarak aman atau olahraga sendiri minimal 30 menit per hari dan anjuran berjemur matahari selama 5-15 menit, 2-3 kali seminggu.

  1. Makan makanan dengan gizi seimbang

Dengan menerapkan pola makan sehat dan penuh nutrisi, kualitas kesehatan dan daya tahan tubuh sudah pasti ikut meningkat. Salah satu makanan yang baik untuk daya tahan tubuh adalah makanan kaya akan vitamin C dan vitamin B kompleks.

Don’ts

  1. Menyentuh barang di tempat-tempat tertentu

Tanpa sadar, Anda kerap menyentuh barang atau benda-benda di tempat umum seperti tombol lift, gagang pintu atau pegangan tangga. Gunakan siku untuk membuka pintu dan menekan tombol lift.

Jika terpaksa harus menggunakan absensi finger print, gunakan hand sanitizer setelahnya. Sebaiknya Anda juga rutin membersihkan gagang pintu, tombol lift, keyboard komputer, mouse, atau telepon genggam menggunakan tisu basah atau disinfektan setiap 4 jam sekali.

Sumber: employeebenefits.co.uk

  1. Penggunaan alat pribadi secara bersama-sama

Hindari penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat salat, alat makan, dan lain-lain.

  1. Menyentuh wajah

Tidak menyentuh wajah atau mengucek mata dengan tangan, gunakan tisu bersih jika terpaksa.

  1. Menggunakan transportasi umum

Upayakan tidak menggunakan transportasi umum, jika terpaksa menggunakan transportasi umum:

  • Tetap menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter
  • Upayakan tidak sering menyentuh fasilitas umum, gunakan hand sanitizer
  • Gunakan helm sendiri
  • Upayakan membayar secara non tunai, jika terpaksa memegang uang gunakan hand sanitizer
  • Tidak menyentuh wajah atau mengucek mata dengan tangan, gunakan tisu bersih jika terpaksa.

Pandemi Covid-19 memang mewajibkan siapa saja untuk waspada. Dengan protokol yang tepat dan efektif, pekerja dan seluruh orang yang berada di tempat kerja pun dapat tetap aman, sehat, dan produktif bila disiplin menerapkan itu.

Salam safety!

 

×