Saat pandemi, alat kesehatan mandiri sebaiknya selalu ada di rumah di antaranya termometer hingga masker.
Jika biasanya Anda melakukan cek kesehatan rutin di layanan kesehatan, dengan adanya pandemi Covid-19 ini, akhirnya hal tersebut menjadi terkendala karena tak sedikit orang yang takut datang ke rumah sakit atau klinik.
Padahal di masa pandemi ini, sakit tetap bisa terjadi kapan saja. Menjaga sekaligus memantau kesehatan secara mandiri menjadi hal penting yang pantang diabaikan. Tidak hanya mengoptimalkan upaya pencegahan, upaya pengobatan juga harus sesegera mungkin dilakukan sejak di rumah terutama untuk menghentikan penularan.
Oleh karena itu, setiap keluarga dianjurkan untuk memiliki alat kesehatan mandiri agar penanganan awal dapat dilakukan saat mengalami suatu gejala, seperti demam atau sakit kepala. Selain itu, alat kesehatan juga dapat mencegah terjadinya kondisi yang dapat berakibat fatal.
Baca Juga Artikel Ini:
- Panduan Praktis Isolasi Mandiri di Rumah, Apa Saja yang Harus Dilakukan?
- Kembali WFH? Ini 4 Gangguan Kesehatan yang Harus Diwaspadai
Alat Kesehatan dan Klasifikasinya
Alat kesehatan adalah barang/instrumen/alat yang tidak mengandung obat yang digunakan sebagai pemeliharaan, pencegahan, identifikasi, atau diagnosa suatu penyakit atau kondisi seseorang.
Secara umum, alat kesehatan dibedakan berdasarkan klasifikasi. Berikut klasifikasi alat kesehatan berdasarkan fungsi dan sifat pemakaiannya:
A. Berdasarkan fungsinya
- Alat kesehatan medis, memiliki fungsi untuk membantu segala macam kegiatan medis, terdiri dari perlengkapan dan utesilen atau alat bantu yang digunakan tenaga medis, seperti kateter, kursi roda, bed pasien, dll.
- Alat kesehatan nonmedis, tidak memiliki fungsi untuk membantu kegiatan medis, namun sangat membantu kelancaran kegiatan di rumah sakit, puskesmas, maupun klinik.
B. Berdasarkan sifat pemakaian
- Alat kesehatan habis pakai, hanya bisa digunakan 1x dan setelah itu harus dibuang. Contohnya adalah penggunaan alat rapid tes antigen atau jarum suntik.
- Alat kesehatan tidak habis pakai, bisa digunakan secara terus-menerus dalam kurun waktu yang lama dan tidak memiliki masa kedaluwarsa. Contohnya adalah penggunaan kursi roda.
Selain klasifikasi di atas, sebenarnya masih ada beberapa klasifikasi alat kesehatan berdasarkan kegunaan, macam dan bentuk, kepraktisan menyimpan, dsb.
5 Daftar Alat Kesehatan Mandiri yang Wajib Anda Miliki di Rumah Saat Pandemi
1. Termometer
Termometer menjadi alat kesehatan wajib yang perlu dimiliki di setiap rumah, terlebih saat pandemi Covid-19. Termometer akan membantu Anda dan anggota keluarga di rumah dalam memantau suhu tubuh ketika sakit.
Dilansir alodokter.com, untuk mendapatkan hasil yang akurat, ada hal-hal yang harus diperhatikan saat menggunakan termometer, di antaranya:
- Suhu tubuh normal adalah 36,5-37°C.
- Gunakan termometer sekitar 20-30 menit setelah selesai makan, minum cairan panas atau dingin, dan merokok.
- Hindari mengukur suhu tubuh setelah berolahraga atau mandi, beri jeda sekitar satu jam.
- Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah menggunakan termometer.
- Jika menggunakan termometer oral, letakkan termometer di bawah lidah dan katupkan bibir erat-erat. Diamkan termometer selama beberapa saat sampai terdengar bunyi alarm tanda pengukuran suhu selesai dilakukan.
- Jika menggunakan thermo gun, arahkan termometer di dahi atau di belakang telinga dengan jarak sesuai petunjuk (antara 3-5 cm). Pastikan tidak ada rambut, keringat, topi, atau scarf yang menutup dahi. Ulangi pengukuran apabila suhu menunjukkan >37,5°C atau <35°C
- Bersihkan termometer oral dengan alkohol setiap sebelum dan selesai digunakan.
2. Oximeter
Sesuai pedoman berjudul “Covid-19 clinical management: living guidance” di laman resminya, WHO merekomendasikan penggunaan alat oximeter nadi di rumah, khususnya bagi Anda yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Oximeter adalah alat pengukur kadar oksigen dalam darah. Alat oximeter ini dilengkapi dengan layar monitor kecil. Pada layar monitor, tertera dua angka dengan arti yang berbeda. Angka yang ditandai dengan %SpO2 menunjukkan saturasi oksigen dalam darah, sedangkan angka yang tertera sebagai huruf HR (heart rate) menunjukkan jumlah denyut nadi atau detak jantung Anda.
Kadar oksigen normal dalam darah besarnya antara 95-100%. Sementara, jika nilai saturasi oksigen berada di angka kurang dari 92%, itu artinya seseorang mengalami kekurangan oksigen dan perlu mendapatkan penanganan dokter.
Dilansir alodokter.com, berikut cara menggunakan oximeter yang benar:
- Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan oximeter.
- Pastikan kuku dalam kondisi bersih dan tidak panjang.
- Nyalakan oximeter dan posisikan jari, baik jari telunjuk, jari tengah, atau ibu jari, di antara capit oximeter. Lalu, diamkan dan tunggu selama beberapa detik hingga alat berhasil mengukur kadar oksigen dalam darah.
3. Tensimeter
Tensimeter adalah alat untuk mengukur tekanan darah. Alat ini sangat penting tersedia di rumah untuk mengetahui kadar tensi, terutama bagi penderita tekanan darah tinggi (hipertensi), tekanan darah rendah, penyakit jantung, atau stroke.
Tensimeter juga berfungsi untuk memantau apakah obat yang diminum sudah efektif dalam mengontrol tekanan darah Anda, serta bisa jadi bekal pelacakan status kesehatan.
Guna mencegah kesalahan dalam mengukur tekanan darah dan agar hasilnya lebih akurat, berikut tips-tips yang harus Anda ikuti:
- Gulung lengan baju. Manset tensimeter yang terpasang pada lengan yang masih tertutupi baju dapat menunjukkan hasil yang kurang akurat.
- Duduk di kursi dalam posisi tegak sambil menyandar di kursi, jangan silangkan kaki. Posisikan lengan di meja dengan telapak tangan mengarah ke atas. Lengan harus diletakkan setara dengan jantung.
- Lakukan pemeriksaan tekanan darah pada jam yang sama setiap hari, kemudian catat hasilnya.
- Hindari merokok atau mengonsumsi kafein setidaknya 30 menit sebelum pemeriksaan tekanan darah.
- Hindari olahraga atau aktivitas fisik berat setidaknya 20-30 menit sebelum melakukan pemeriksaan tekanan darah.
4. Glukometer
Selain tensimeter, alat cek gula darah atau glukometer juga penting untuk memantau naik turunnya kadar gula darah. Terutama bagi penderita diabetes, obesitas, dan penyakit kronis.
Saat ini, glukometer ada yang berbentuk digital dan mudah digunakan, hanya dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
- Cuci tangan hingga bersih dengan menggunakan sabun dan air mengalir
- Letakkan jarum lancet ke dalam perangkat lancing (untuk menahan jarum), lalu masukkan strip tes ke glukometer
- Usap ujung jari dengan kapas yang diberi alkohol
- Tusuk ujung jari dengan lancet untuk mengambil sampel darah, lalu tempatkan sampel darah pada strip tes dan tunggu hasilnya. Biasanya angka yang menunjukkan kadar gula darah akan muncul dalam beberapa detik pada layar monitor.
Hal yang perlu diperhatikan, strip tes glukometer biasanya memiliki masa kedaluwarsa, biasanya satu sampai dua tahun. Bila telah kedaluwarsa, strip tes ini bisa kurang akurat.
5. Masker
Seperti kita ketahui, Covid-19 jenis baru menular sangat cepat, luas, dan dapat mengakibatkan kematian. Penularan terjadi apabila menghirup percikan batuk atau bersin atau menyentuh mata, hidung, mulut dengan tangan yang terkena percikan tersebut.
Pencegahan dapat dilakukan dengan selalu menggunakan masker ketika bepergian atau saat berada dalam ruangan, apabila ruangan tersebut terdapat sejumlah besar orang di dalamnya dan tidak memiliki ventilasi yang memadai.
Berikut cara pakai masker yang benar:
- Cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer sebelum dan setelah pakai masker.
- Pakai masker bersih yang tidak kotor/rusak
- Pastikan masker menutupi area hidung, mulut, dan dagu
- Untuk masker medis, tekan bagian atas masker sehingga menutup mengikuti bentuk hidung
- Pakai masker ganda lebih direkomendasikan, dengan kombinasi masker medis plus masker kain
- Hindari menyentuh bagian depan masker saat digunakan
- Setelah menggunakan masker medis, gunting atau rusak masker sehingga tidak bisa digunakan kembali.
Alat kesehatan dan fungsinya dapat membantu Anda dalam menjaga kesehatan sehari-hari, terutama bagi Anda yang memiliki komorbid. Maka dari itu, jangan abaikan ketersediaan alat-alat kesehatan tersebut di rumah Anda jika memang diperlukan.
Keep healthy and stay safe ya, Sobat Pro Safety!