Standar OSHA mengenai pengendalian energi berbahaya (lockout/tagout), 29 CFR 1910.147, menjelaskan secara terperinci mengapa pekerja harus mendapatkan pelatihan. Tingkat pelatihan ditentukan berdasarkan tiga kategori pekerja.
Pekerja perbaikan/pemeliharaan mesin/peralatan berpotensi terkena bahaya fisik yang serius bahkan kematian akibat energi berbahaya yang tidak dikendalikan dengan baik. Berdasarkan data Occupational Safety and Health Administration (OSHA), di Amerika, kegagalan mengendalikan energi berbahaya mengakibatkan 120 kematian dan 50.000 cedera setiap tahunnya. Pekerja yang mengalami cedera akibat terkena paparan energi berbahaya kehilangan rata-rata 24 hari kerja untuk pemulihan.
Oleh karena itu, OSHA mewajibkan perusahaan untuk menyediakan pelatihan kepada para pekerjanya terkait pengendalian energi berbahaya. Standar OSHA 29 CFR 1910.147 (c) (7) (i), mengharuskan pelatihan pekerja sehingga mereka dapat memahami tujuan dan fungsi dari program pengendalian energi berbahaya, serta memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan prosedur pengendalian energi dengan aman.
Pekerja harus mampu mengembangkan, mendokumentasikan, dan menerapkan prosedur pengendalian energi berbahaya dengan aman, termasuk ketika mereka melakukan perbaikan/ pemeliharaan mesin/peralatan. Pasalnya, kegagalan melatih pekerja untuk mengendalikan energi berbahaya bisa menjadi kesalahan fatal.
Baca juga artikel ini:
7 Elemen Penting yang Harus Ada Dalam Program Lockout-Tagout (LOTO)
10 Tanya-Jawab Seputar Lockout Tagout yang Penting Anda Ketahui!
Sumber Energi Berbahaya dan Efeknya Bagi Pekerja
Sumber energi termasuk listrik, mekanik, hidrolik, pneumatik, kimia, panas, atau sumber energi lain pada mesin/peralatan dapat berbahaya bagi pekerja. Selama perbaikan/pemeliharaan, mesin/peralatan yang hidup secara tidak terduga atau terlepasnya energi berbahaya bisa mengakibatkan cedera serius atau kematian bagi pekerja.
Pekerja yang melakukan perbaikan/pemeliharaan atau pekerja yang berada dekat dengan peralatan yang sedang diperbaiki dapat mengalami cedera serius atau kematian jika energi berbahaya tidak dikendalikan dengan baik. Pekerja bisa mengalami luka bakar, luka gores (laserasi), patah tulang (fraktur), bagian tubuh terpotong atau hancur, dan efek lainnya.
Mengapa Pelatihan untuk Pekerja Diperlukan?
Mengapa kecelakaan terkait pengendalian energi berbahaya masih terjadi di tempat kerja? Sebagian besar respons pekerja menunjukkan bahwa mereka tidak memahami prosedur pengendalian energi berbahaya yang dirancang perusahaan. Maka sangat penting bagi perusahaan untuk menyediakan pelatihan yang memadai dan terus menerus untuk pekerja.
Menurut OSHA, pelatihan pekerja terkait pengendalian energi berbahaya juga penting dilakukan agar:
- Pekerja memahami tujuan dan fungsi dari program pengendalian energi berbahaya.
- Pekerja memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengendalikan energi berbahaya dengan aman, mencakup cara mematikan, mengisolasi, dan mengamankan energi berbahaya yang terdapat pada mesin/peralatan.
Tingkat Pelatihan Pekerja
Pencegahan cedera serius adalah poin penting dalam standar pengendalian energi berbahaya (lockout/tagout) dan persyaratan pelatihan yang termasuk di dalam standar.
Setelah mengetahui mengapa pekerja harus dilatih, sebagaimana disebutkan pada poin sebelumnya, standar OSHA juga menetapkan berbagai tingkatan pelatihan untuk tiga kategori pekerja, di antaranya:
- Authorized employee − seseorang yang berwenang melaksanakan pemasangan lockout/tagout pada mesin atau peralatan saat perbaikan atau pemeliharaan mesin atau peralatan sedang dilakukan.Authorized employee harus mendapatkan pelatihan tentang jenis, bahaya, dan besarnya sumber energi berbahaya yang terdapat di area kerja, serta metode dan sarana yang diperlukan untuk isolasi dan kontrol energi. [29 CFR 1910.147(c)(7)(i)(A)]
- Affected employee − pekerja yang tidak melaksanakan pemasangan lockout/tagout, tetapi bekerja mengoperasikan mesin atau peralatan yang sedang diperbaiki atau dalam pemeliharaan dengan lockout/tagout. Pekerja yang terkena dampak harus menerima pelatihan tentang tujuan dan penerapan prosedur pengendalian energi. [29 CFR 1910.147(c)(7)(i)(B)]
- Pekerja lain − setiap pekerja yang tidak mengoperasikan mesin, tetapi melakukan aktivitas di area perbaikan atau pemeliharaan mesin atau peralatan. Pekerja ini harus diberikan instruksi tentang prosedur dan larangan yang berkaitan dengan upaya untuk mengulang kembali (restart) atau mengisi tenaga kembali (reenergize) mesin/peralatan yang di-lock atau di-tag.
Pelepasan Perangkat Lockout/Tagout
Standar OSHA juga menguraikan prosedur apa saja yang harus diikuti oleh authorized employee sebelum melakukan pelepasan perangkat lockout/tagout dan sebelum energi pada mesin/peralatan dipulihkan. Prosedurnya antara lain:
- Pemeriksaan mesin/peralatan: Area kerja harus diperiksa untuk memastikan bahwa peralatan kerja atau suku cadang yang digunakan selama perbaikan/pemeliharaan sudah kembalikan ke tempat penyimpanan atau dibersihkan dan semua mesin/peralatan dipastikan aman untuk dioperasikan kembali.
- Lokasi pekerja: Area kerja harus diperiksa untuk memastikan semua pekerja berada di posisi yang aman atau pekerja lain tidak berada di area perbaikan/pemeliharaan mesin/peralatan. Selain itu, semua affected employee harus diberi tahu bahwa perangkat lockout/tagout telah dilepas sebelum mesin/peralatan dihidupkan kembali.
- Pelepasan perangkat lockout/tagout: Setiap perangkat lockout/tagout harus dilepaskan dari sumber energi yang diisolasi oleh authorized employee yang melakukan pemasangan lockout/tagout.
Ketika authorized employee yang memasang perangkat lockout/tagout tidak berada di area kerja untuk melakukan pelepasan, maka perangkat dapat dilepaskan di bawah arahan atasan, asalkan prosedur khusus dan pelatihan untuk pelepasan telah dikembangkan, didokumentasikan, dan dimasukkan ke dalam program pengendalian energi berbahaya di perusahaan.
Catatan:
Atasan harus melakukan verifikasi bahwa authorized employee yang memasang perangkat tidak berada di area kerja; harus melakukan semua upaya yang wajar untuk menghubungi authorized employee dan memberitahu pekerja tersebut bahwa perangkat lockout/tagout telah dilepaskan; dan harus memastikan bahwa authorized employee mengetahui bahwa perangkat telah dilepas sebelum ia kembali ke area kerja.
Pelatihan Ulang dan Sertifikasi Pekerja
Pelatihan ulang harus dilakukan untuk authorized dan affected employee setiap kali ada perubahan di tempat kerja, perubahan prosedur kerja, perubahan pada mesin/peralatan, mesin/peralatan atau proses kerja mendatangkan bahaya baru, perubahan prosedur pengendalian energi berbahaya atau terkait peraturan perundangan yang berlaku.
Standar OSHA menyatakan bahwa pelatihan ulang tambahan harus dilakukan setiap kali pemeriksaan berkala atau peninjauan ulang program mengungkapkan atau setiap kali pengurus menemukan adanya penyimpangan atau ketidaknormalan dalam penerapan program pengendalian energi berbahaya atau kelalaian pekerja dalam menerapkan prosedur pengendalian energi berbahaya.
Tujuan dilakukannya pelatihan ulang adalah untuk menyegarkan kembali pengetahuan dan keterampilan pekerja, serta memperkenalkan metode dan prosedur pengendalian energi berbahaya yang baru atau yang telah mengalami perubahan. Standar OSHA 1910.147 (c) (7) (iv) menunjukkan, pengusaha/pengurus harus menyatakan bahwa pelatihan pekerja telah dilakukan dan terus diperbarui, dan sertifikasi harus menyertakan nama masing-masing pekerja dan tanggal pelatihan.
Salam safety!