Sengatan listrik dapat mengakibatkan luka bakar, kerusakan organ dalam tubuh hingga kematian. Maka, orang yang tersengat listrik harus segera mendapatkan pertolongan pertama sebagai upaya menyelamatkan nyawa.

Pertolongan Pertama Pada Korban Tersengat Listrik (Electrical Shock)

Sumber: safetynewsalert.com

Pernahkah Anda mengalami kesetrum atau melihat orang kesetrum? Kesetrum atau tersengat listrik (electrical shock) bisa dialami oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Baik tegangan rendah, sedang, atau bahkan tinggi sekalipun.

Tersengat listrik adalah peristiwa di mana terdapat aliran listrik yang mengalir masuk ke dalam tubuh. Hal ini dapat terjadi karena pada dasarnya tubuh manusia merupakan penghantar listrik (konduktor) yang baik.

Arus listrik akan mengalir dari titik yang memiliki tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah. Pada kasus tersengat listrik, tubuh manusia menjadi penghubung antara peralatan elektronik atau listrik (tegangan tinggi) dengan tanah/ground (tegangan rendah). Maka dari itu, arus listrik akan mengalir melalui tubuh, hal ini sesuai dengan sifat alami listrik yang akan mencari jalan terdekat menuju ground.

Ada dua cara listrik bisa menyengat tubuh, yaitu melalui sentuhan langsung dan tidak langsung. Sentuhan langsung terjadi ketika anggota tubuh kontak langsung dengan bagian yang bertegangan atau terbuka dari peralatan listrik, kabel, maupun sambaran petir. Sedangkan sentuhan tidak langsung terjadi akibat adanya tegangan liar yang terhubung dengan peralatan atau benda yang terbuat dari logam sehingga bila tersentuh akan mengakibatkan sengatan listrik.

Penyebab umum tersengat listrik mencakup:

  • Kontak dengan peralatan listrik dengan kabel terbuka
  • Kontak tidak disengaja dengan sumber listrik
  • Kabel listrik, instalasi, atau perbaikan yang rusak
  • Kontak dengan logam atau material konduktor lainnya yang terkena arus listrik, seperti tangga berbahan logam yang bersentuhan dengan kabel listrik terbuka
  • Kontak tidak sengaja dengan kabel saluran listrik yang putus dan masih menempel pada tiang listrik
  • Kontak dengan peralatan elektronik atau alat-alat listrik (steker, stop kontak, kabel ekstensi, dll.) yang rusak atau tidak dilindungi
  • Kontak dengan mesin atau perkakas listrik (power tool) di tempat kerja
  • Kegagalan dalam menerapkan prosedur keselamatan Lockout/Tagout (LOTO)
  • Sambaran petir.

Ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam sengatan listrik dan tingkat keparahan cedera, di antaranya jenis arus, besar arus, lintasan aliran arus dalam tubuh, dan lama waktu sengatan.

Baca juga artikel ini:

Mengapa Tersengat Listrik Bisa Sangat Berbahaya?

Pertolongan Pertama Pada Korban Tersengat Listrik (Electrical Shock)

Listrik bisa menjadi teman sekaligus lawan bagi manusia, tergantung bagaimana kondisinya. Bila tidak hati-hati menggunakannya, listrik bisa sangat membahayakan. Jika tersengat listrik, seseorang bisa mengalami cedera atau bahkan kehilangan nyawa.

Dalam kasus tersengat listrik, tubuh manusia merupakan penghantar yang baik untuk aliran listrik, sehingga apabila manusia tersengat listrik, maka aliran tersebut bisa dihantarkan ke seluruh organ tubuh yang mengakibatkan kerusakan sangat luas. Biasanya kerusakan terbesar terjadi pada jaringan syaraf, pembuluh darah, dan otot.

Tersengat listrik bisa sangat berbahaya karena korban bisa mengalami kecacatan sementara atau permanen pada kulit, organ dalam tubuh yang tidak terlihat dari luar, maupun jaringan tubuh lainnya. Jenis arus, besarnya tegangan, anggota tubuh yang kontak dengan sumber listrik, ketahanan tubuh, dan lamanya sengatan memengaruhi dampak sengatan listrik pada tubuh.

American Burn Association menyatakan bahwa percikan listrik dan sengatan listrik dapat mengakibatkan luka bakar akibat listrik, yang menimbulkan kerusakan jangka panjang pada syaraf dan otot. Luka bakar biasanya terlihat pada dua tempat, yakni bagian tubuh yang kontak dengan sumber listrik dan bagian tubuh yang menyentuh ground.

Cedera atau dampak lain yang dapat ditimbulkan dari sengatan listrik, antara lain otot kaku dan kejang, serangan jantung (fibrasi), sindrom termal, gangguan pernapasan, henti jantung, patah tulang, hingga kematian.

Tanda dan Gejala Sengatan Listrik

Pertolongan Pertama Pada Korban Tersengat Listrik (Electrical Shock)

Tanda dan gejala yang ditimbulkan dari sengatan listrik bermacam-macam, tergantung organ apa saja yang dilalui arus listrik, durasi kontak tubuh dengan listrik, dan kekuatan listrik tersebut. Tanda dan gejala yang timbul, di antaranya:

  • Kesemutan atau baal
  • Nyeri dan kontraksi otot
  • Gangguan irama jantung
  • Penurunan atau peningkatan tekanan darah
  • Henti jantung
  • Nyeri kepala
  • Kejang
  • Kebingungan dan gelisah
  • Tubuh terasa lemah
  • Dislokasi sendi dan patah tulang
  • Hilang kesadaran
  • Luka bakar akibat sengatan listrik
  • Kesulitan bernapas.

Pertolongan Pertama Pada Korban Tersengat Listrik

 

Pertolongan Pertama Pada Korban Tersengat Listrik (Electrical Shock)

Poster K3 Cara Menangani Korban Sengatan Listrik

Seseorang yang menjadi korban sengatan listrik harus segera mendapatkan pertolongan pertama. Pemberian pertolongan pertama ini ditujukan untuk menghindarkan korban dari kecacatan permanen atau bahkan kematian.

Sebelum menolong korban yang mengalami sengatan listrik, Anda juga harus memahami terlebih dahulu bagaimana teknik yang benar, agar Anda sendiri tidak menjadi korban sengatan listrik juga.

Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan ketika menolong korban yang tersengat listrik:

  1. Amankan area sekitar. Periksa keadaan bahaya aliran listrik atau apa pun yang mengancam keselamatan Anda, korban, dan orang lain. Dekati korban setelah kondisi benar-benar aman.
  2. Matikan sumber arus listrik (alat listrik atau kabel), jika memungkinkan
  3. Jika arus listrik tidak dapat dimatikan, dorong atau tarik korban dengan hati-hati menggunakan bahan yang tidak menghantarkan listrik (non konduktor), seperti tongkat kayu, sapu, matras karet, dll.

Sumber: news-medical.net

  1. Hubungi Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan terdekat
  2. Periksa pernapasan korban. Jika tidak sadar, segera lakukan resusitasi jantung paru (RJP) apabila Anda merasa kompeten melakukannya.
  3. Periksa kondisi tubuh korban (mulai dari kepala, leher, dada, lengan, perut, hingga kaki) dan waspadai tanda-tanda syok, seperti mual/mungkin muntah, kehilangan kesadaran, sesak napas, pucat, dingin, kulit lembap, serta rasa haus.

Pertolongan pertama pada syok:

  • Posisikan korban berbaring dengan meninggikan kedua tungkainya setinggi 20-30 cm
  • Kendalikan perdarahan jika ada perdarahan luar
  • Hindarkan korban dari kedinginan atau kepanasan. Jika korban kedinginan, selimuti korban dan jika korban kepanasan, berikan kompres dingin pada kaki korban.
  • Jangan memberi makanan atau minuman pada korban
  • Hubungi fasilitas kesehatan terdekat.

Penting!

  • Jangan menyentuh orang yang tersengat listrik dengan tangan Anda atau menggunakan peralatan yang basah atau berbahan logam jika korban masih kontak dengan arus listrik.
  • Jangan memindahkan korban kecuali jika korban terancam mengalami sengatan listrik lagi atau berada di area yang tidak aman.
  • Jika korban mengalami luka bakar, lakukan pertolongan pertama pada luka bakar kering/ringan

Apa pun jenis sengatan listrik yang terjadi pada korban, baik tegangan rendah atau tinggi, korban tetap perlu diberikan pertolongan pertama sebagai upaya menyelamatkan nyawa. Tetaplah bersama korban sampai bantuan medis tiba.

Semoga bermanfaat. Salam safety!

×