Hewan yang terpapar PMK masih aman untuk dikonsumsi karena virus tak menular ke manusia. Namun kita tetap harus waspada dan memahami cara memilih dan mengolah daging yang benar.

Rasanya hampir semua orang suka atau setidaknya pernah menyantap daging sapi. Daging sapi merupakan salah satu bahan dasar makanan yang sering diolah menjadi berbagai macam hidangan lezat, terutama saat momen-momen tertentu seperti Hari Raya Iduladha.

Namun, mengonsumsi daging sapi ternyata tak selalu aman. Berbagai penyakit bisa menyerang hewan ternak termasuk sapi. Salah satu penyakit hewan yang kini tengah mewabah adalah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Berdasarkan data dari siagapmk.id per tanggal 5 Juli 2022, PMK paling banyak menjangkiti sapi (310.057 kasus). Serta, menyerang  hewan ternak lainnya, di antaranya kerbau (5.625 kasus), kambing (1.405 kasus), domba (1.055 kasus), dan babi (16 kasus).

Melihat banyaknya jumlah kasus PMK yang menyerang hewan ternak sapi, membuat masyarakat menjadi khawatir dalam mengonsumsi daging. Terlebih pada momen Hari Raya Iduladha, seluruh umat Islam biasanya merayakannya dengan memilih untuk membeli daging di pasar untuk diolah atau mengolah daging dari hewan kurban.

Namun, dikutip cnnindonesia.com, Kementerian Pertanian RI mengungkapkan bahwa PMK pada hewan tidak membahayakan kesehatan manusia. Mereka juga mengungkapkan bahwa daging dan susu tetap aman dikonsumsi selama dimasak dengan benar.

Lantas, bagaimana tips memilih daging yang sehat untuk dikonsumsi dan cara mengolahnya yang benar dan aman agar terhindar dari penyebaran PMK?

Baca juga: Mengenal Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Pada Hewan Ternak

Cara Memilih Daging Sapi yang Segar dan Sehat

Selama wabah PMK berlangsung, bukan berarti kita harus khawatir berlebih dan berhenti mengonsumsi daging sapi mengingat bahan dasar makanan tersebut merupakan sumber protein yang dibutuhkan tubuh.

Kementerian Pertanian RI memang mengungkapkan bahwa daging sapi yang terkena PMK masih bisa dikonsumsi. Namun, ada beberapa bagian yang sebaiknya tidak dikonsumsi.

Berikut cara memilih daging sapi yang asuh (aman, sehat, utuh, dan halal):

1. Ketahui bagian daging yang tidak boleh dikonsumsi di tengah wabah PMK

Meski daging sapi yang terpapar PMK aman dikonsumsi, namun ada beberapa bagian yang sebaiknya dihindari. Bagian yang tidak boleh dikonsumsi antara lain kaki, jeroan, mulut, bibir, dan lidah. Bagian tersebut biasanya terpapar langsung oleh virus PMK.

2. Perhatikan warna daging sapi

Cara paling mudah untuk mengetahui kualitas daging adalah dari warnanya. Pilih daging sapi berkualitas berwarna merah dan segar. Selain itu warna daging juga tidak pucat dan tidak kotor.

3. Rasakan tekstur daging sapi

Daging segar memiliki tekstur yang kenyal. Untuk mengetahui tekstur daging adalah dengan cara ditekan. Tekan sedikit daging tersebut, jika kembali ke posisi semula berarti daging masih baru dan segar. Selain itu, kondisi daging segar dan sehat juga memiliki permukaan yang cenderung kering.

4. Cium aroma daging

Rasa dan aroma bisa dipengaruhi oleh jenis pakan. Daging berkualitas baik memiliki rasa gurih dan aroma yang segar khas daging sapi. Sementara daging sapi yang telah busuk akan menimbulkan bau busuk atau asam.

5. Usahakan membeli daging di Rumah Potong Hewan (RPH)

Sapi yang terkena PMK tidak memiliki ciri-ciri khusus pada dagingnya. Sehingga, masyarakat disarankan untuk membeli daging di Rumah Potong Hewan (RPH) yang proses pemotongannya diawasi oleh dokter hewan.

Setelah berhasil memilih daging sapi yang tepat, jangan lupa perhatikan cara pengolahannya di rumah. Di tengah wabah PMK ini, pengolahannya juga harus dilakukan dengan benar dan sebaiknya ikuti anjuran dari pemerintah.

Panduan Mengolah Daging Sapi yang Aman

Pada momen Hari Raya Iduladha, biasanya kebanyakan orang akan mengolah daging sapi menjadi sate. Nah, kalau membuat sate itu biasanya hanya dicuci, terus dipotong lalu dibakar. Ingat, hal tersebut belum sesuai dengan anjuran pemerintah ya, Sob.

Dikutip health.detik.com, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementan drh Syamsul Ma’arif, MSi, mengungkapkan ada perlakuan khusus yang perlu dilakukan dalam mengolah daging sapi, baik yang dibeli dari pasar tradisional maupun yang didapatkan dari kurban.

Lantas, bagaimana cara mengolah daging sapi yang benar di tengah wabah PMK sesuai anjuran pemerintah?

1. Daging tidak perlu dicuci

Hindari langsung mencuci daging jika belum mau diolah. Pasalnya, virus penyebab wabah PMK ini bisa bertahan hingga 50 hari di daging, jika terkena air.

Selain itu, mencuci ataupun merendam daging terlalu lama sebelum dimasak juga bisa membuat tekstur daging menjadi keras, juga bisa menghilangkan nutrisi-nutrisi pada daging.

2. Langsung rebus daging

Jika merasa daging tersebut kotor, rebus selama beberapa menit. Ini dilakukan sebagai proses pencucian daging, lalu buang airnya. Paling tidak virus itu sudah mati dalam suhu 50 derajat Celsius.

Jika daging sapi ingin langsung dimasak, dianjurkan untuk langsung merebusnya selama 30 menit pada suhu minimal 70 derajat Celsius. Hal ini berarti, jika Anda ingin mengolahnya menjadi sate, jangan mencuci dagingnya, tetapi langsung masak daging di air mendidih, potong-potong, lalu baru boleh dibakar.

Memasak daging dengan suhu tinggi bisa membuat bakteri dalam daging mati dan daging aman untuk dikonsumsi.

3. Dinginkan dan bekukan daging

Jika Anda tidak ingin langsung mengolah daging menjadi hidangan, sebelum masuk freezer, simpan daging pada chiller minimal 24 jam terlebih dahulu. Lalu, bekukan daging di dalam freezer. Daging yang disimpan di dalam freezer akan bertahan selama 3-6 bulan (berbeda bila freezer kulkas 1 pintu).

Biasakan untuk memberi label atau penandaan dan tanggal penyimpanan sebelum dimasukkan ke dalam freezer. Hindari mencairkan dan membekukan daging secara berulang karena akan merangsang pertumbuhan bakteri, menurunkan kualitas daging, dan mempercepat pembusukan daging.

Pisahkan letak antara daging mentah dan daging matang dalam kulkas atau freezer untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang bakteri dari daging mentah ke daging matang. Hindari juga meletakkan daging mentah bersama dengan sayuran karena alasan yang sama.

4. Rendam kemasan bekas daging

Setelah membeli daging atau mendapatkan daging kurban, tentunya Anda akan membuang kemasannya langsung, namun hal ini sebaiknya tidak dilakukan. Pasalnya, bisa jadi kemasan daging mengandung bakteri yang menyebabkan PMK.

Sebaiknya, jangan buang langsung kemasan, rendam bekas kemasan daging dengan detergen/pemutih pakaian/cuka dapur untuk mencegah pencemaran virus ke lingkungan.

5. Pastikan pilih jeroan yang sudah direbus

Saat Anda membeli jeroan sapi, pastikan untuk membeli yang sudah direbus. Jika jeroan masih dalam keadaan mentah, Anda harus merebusnya terlebih dahulu selama 30 menit dalam air mendidih sebelum disimpan dalam kulkas atau diolah menjadi hidangan.

Itulah beberapa cara yang sebaiknya Anda lakukan dalam mengolah daging sapi di tengah wabah PMK. Perhatikanlah cara-cara tersebut mengingat saat ini kita masih berada pada momen Iduladha untuk mengurangi penyebaran virus yang kian meningkat.

Semoga bermanfaat. Salam safety!

 

 

 

 

 

×