Truk Raksasa

Pada suatu sore yang terik, Trisgar diminta menjemput karyawan dari area tambang. Dia merongseng. Pasalnya, Trisgar belum lama kembali dari area tambang tersebut. Letih belum sepenuhnya tandas. Namun, mau tidak mau tugas itu mesti dilaksanakannya.

Sebelum tancap gas, Trisgar merogoh sebuah zippo dari dalam saku celana sebelah kanannya. Sebatang rokok dinyalakan. Asap mengerubungi wajah. Zippo klasik yang merupakan oleh-oleh dari luar negeri itu pun kemudian ia simpan pada dashboard mobil. Setelahnya, mobil melaju kencang menuju area tambang.

Beberapa kilometer pertama saat memasuki area gersang itu, mobil angkutan–atau biasa disebut Light Vehicle–yang dikendarai Trisgar tiba-tiba ngadat. Mobil berwarna silver tersebut berhenti di tengah jalan tanpa sebab yang jelas. Untungnya, tak butuh waktu lama untuk menghidupkannya kembali. Cukup memutar kunci mobil beberapa kali ke posisi start, kendaraan itu pun menyala.

Memang, sudah beberapa hari Trisgar absen mengecek kendaraan angkutan karyawan yang dikemudikannya itu. Tak disangka, buntutnya cukup fatal: mogok di tengah jalan. Padahal, kejadian semacam ini belum pernah ditemui Trisgar sepanjang kariernya sebagai pengemudi kendaraan operasional area tambang.

Mobil itu pun bisa kembali berjalan dengan baik untuk beberapa kilometer ke depan. Namun, saat mencoba melewati sebuah Haul Truck yang terlihat sedang terparkir sementara, mobil yang dikendarai Trisgar kembali mogok. Mobil itu berhenti tepat di depan truk raksasa yang mempunyai ukuran berkali-kali lipat dari Light Vehicle yang dikendarainya.

“Sialan! Harusnya tadi aku cek dulu mobil ini,”  Gumamnya.

Berbeda dengan sebelumnya, saat menghadapi mogok kali kedua ini perasaan panik menggerayangi Trisgar. Masalahnya, mobil angkutan karyawan yang dikendarainya ini berhenti pada blind spot Haul Truck. Dan sialnya, di saat bersamaan seorang operator baru saja terlihat menaiki Haul Truck kemudian masuk ke dalam kabin. Artinya, sebentar lagi kendaraan berat berbobot ratusan ton itu akan segera dikemudikan.

Di tengah kekalutan, dia mencoba memutar-mutar kunci mobilnya ke posisi start, berharap kembali menyala seperti sebelumnya. Dia pun sempat ingin ke luar dari mobil dan berteriak kepada operator Haul Truck. Sayang, operator tersebut sudah kadung masuk ke dalam kabin Haul Truck-nya.

Karena dikuasai cemas dan panik berlebih, Trisgar lupa kalau dalam mobil terdapat alat komunikasi. Alat yang sering disebut radio komunikasi ini memang lazim terpasang pada semua kendaraan yang beroperasi di area tambang dan digunakan sebagai alat komunikasi antar operator atau pengemudi kendaraan tambang. Segera setelah menyadari adanya radio komunikasi ini, Trisgar langsung menghubungi operator Haul Truck di depannya.

“Operator Haul truck 351 masuk!”

“Ya! Kenapa?”

“Mobil saya breakdown. Sekarang ada di depan Anda dan mau diperbaiki sebentar. Truk mohon jangan dijalankan dulu.”

“Kenapa tidak terlihat dari sini, Pak?”

“Iya, masuk area blind spot truk.”

 “Ok! Apa Anda perlu bantuan?”

“Tidak. Harusnya tidak ada masalah berarti dengan mobil ini.”

“Sudah pasang traffic cone di area depan dan belakang mobilnya, Pak?”

“Saya rasa tidak perlu. Soalnya perbaikan juga tidak akan lama.”

“Ok!”

Operator Haul Truck yang sebelumnya sudah siap bertugas itu pun memanfaatkan momen ini untuk mengecek ponsel. Kebetulan truk yang hendak dioperasikannya tidak bisa mundur karena terhalang gundukan. Kebetulan pula ada pesan masuk. Dia pun asyik berbalas pesan.

“Sudah beres! Saya siap jalan kembali,” ujar Trisgar pada operator Haul Truck beberapa waktu kemudian.

“Siap!” jawab si operator sambil cekikikan membaca pesan di ponselnya.

Saat Light Vehicle menyala dan tinggal diinjak pedal gasnya, zippo kesayangan Trisgar yang sedari tadi bertengger pada dashboard tiba-tiba terjatuh. Sepertinya, guncangan mobil yang mendadak kembali menyala jadi penyebabnya. Zippo yang cukup berat dibanding korek gas pada umumnya itu pun menggelinding entah ke mana. Dengan tanpa konfirmasi ulang pada operator Haul Truck, Trisgar langsung mencari-cari zippo yang terjatuh tersebut.

Sementara dalam kabin Haul Truck, operator sudah mengeklik tombol “send” untuk pesan terakhir yang ingin dikirimnya. Ponsel yang sedari tadi digenggam kemudian segera ia simpan ke dalam saku celana sebelah kiri. Tanpa melihat kembali keadaan sekitar dan tanpa memberi aba-aba berupa membunyikan klakson, operator yang terbilang masih muda itu langsung tancap gas dan menjalankan truk raksasanya.

Trisgar yang masih terbungkuk-bungkuk meraih zippo kesayangannya dalam mobil jenis double-cabin itu pun tergilas. Remuk.

Semoga menginsipirasi. Salam Safety!

×