Hampir 40 persen pekerja di Amerika Serikat melaporkan bahwa mereka mengalami kelelahan akibat kerja, yang berdampak pada penurunan produktivitas, peningkatan kecelakaan kerja dan peningkatan angka absensi. – National Safety Council (NSC)

Sumber: fmmagazine.com.au

Kelelahan ekstrem akibat kerja (fatigue) dapat menyerang pekerja di berbagai industri, seperti konstruksi, pertambangan, manufaktur hingga kantoran. Fatigue di tempat kerja bukan sekadar kelelahan biasa yang berlangsung dalam jangka waktu singkat dan akan hilang tanpa penanganan. Fatigue biasanya ditandai dengan kelelahan ekstrem dan rasa kantuk di siang hari secara terus menerus dalam jangka waktu lama, misalnya selama beberapa hari atau minggu.

Pekerja yang mengalami fatigue cenderung merasa jenuh dengan pekerjaannya, tidak bersemangat, serta kurang produktif. Menurut penelitian, pekerja yang terkena fatigue juga mengalami berbagai gangguan emosi dan masalah kesehatan serius.

Kelelahan ekstrem akibat kerja (fatigue) menggambarkan suatu kondisi yang ditandai perasaan lelah yang luar biasa, mengantuk, tidak adanya gairah untuk bekerja, menurunnya performa kerja, dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan pekerjaan.

Menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh National Safety Council (NSC), Amerika Serikat, sekitar 13 persen kecelakaan yang terjadi di tempat kerja itu berhubungan dengan fatigue. Studi tersebut juga menyatakan bahwa faktor-faktor risiko yang menyebabkan fatigue dapat diidentifikasi dan dikendalikan.

 

 

Waspadai Penyebab Fatigue!

Apa penyebab fatigue? Sebetulnya banyak faktor yang bisa menyebabkan pekerja mengalami fatigue. Fatigue umumnya disebabkan oleh rendahnya kualitas dan kuantitas tidur di samping karena bekerja pada waktu yang tidak normal yang seharusnya digunakan untuk beristirahat atau karena aktivitas fisik dan mental yang berlebihan di tempat kerja.

Sumber: theirrationalmind.com

Berbagai faktor baik yang berhubungan dengan pekerjaan maupun tidak berhubungan dengan pekerjaan bisa menjadi penyebab awal munculnya fatigue. Berikut faktor- faktor yang menyebabkan pekerja mengalami fatigue:

Faktor penyebab yang berhubungan

dengan pekerjaan

Faktor penyebab yang tidak berhubungan

dengan pekerjaan

  • Shift kerja
  • Jam kerja berisiko tinggi (misalnya malam hari antara jam 9 malam-6 pagi atau pagi hari antara jam 3 dan 7 pagi)
  • Jam kerja berlebih (50 jam atau lebih dalam seminggu). Lembur menjadi salah satu penyebab jam kerja dalam seminggu jadi lebih panjang.
  • Periode istirahat di antara shift kerja kurang memadai
  • Pergeseran waktu shift kerja (durasi shift kerja jadi lebih panjang)
  • Desain pekerjaan dan peralatan kerja tidak memenuhi standar ergonomis
  • Beban kerja yang tinggi atau bahkan tidak melakukan apa-apa karena beban kerja terlalu rendah
  • Keadaan monoton (pekerjaan/ lingkungan kerja yang membosankan)
  • Keadaan lingkungan fisik (misalnya kebisingan, penerangan, kualitas udara, dll.)
  • Waktu tidur kurang memadai (kurang tidur)
  • Perjalanan jauh dari tempat tinggal ke tempat kerja dan kemacetan selama perjalanan
  • Beban keluarga, rasa tanggung jawab, khawatir berlebihan, depresi dan konflik yang kronis atau berkepanjangan
  • Tingkat aktivitas di luar pekerjaan yang tinggi/ kesibukan kehidupan sosial
  • Gangguan emosional (misalnya tekanan dalam hubungan)
  • Usia
  • Kondisi kesehatan yang buruk atau memiliki masalah kesehatan, seperti gangguan tidur, diabetes, penyakit ginjal, kanker, jantung, anemia, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
  • Menggunakan obat-obatan tertentu
  • Mengonsumsi alkohol secara rutin
  • Mengonsumsi kafein terlalu sering
  • Tidak memiliki pola makan yang baik dan bergizi
  • Kurang minum air putih atau mengalami dehidrasi.

 

Kenali Gejala-gejala Fatigue Lebih Dini!

Fatigue menjadi masalah serius dan berpotensi mematikan yang mempengaruhi mayoritas pekerja di Amerika Serikat. Menurut National Safety Council (NSC), fatigue memiliki implikasi besar pada fungsi kognitif dasar pekerja. Namun sayangnya banyak pekerja yang kurang memperhatikan gejala fatigue yang dialaminya sendiri atau rekan kerja, bahkan sampai mereka mengalami tidur sesaat atau microsleep.

Sumber: resveralife.com

Berikut beberapa gejala fatigue di tempat kerja, antara lain:

  • Lelah dan sakit kepala
  • Rasa ‘kantuk’, termasuk microsleep atau ketiduran singkat dalam beberapa detik
  • Berkurangnya tingkat kewaspadaan
  • Hilangnya perhatian terhadap sesuatu
  • Penurunan tingkat memori atau cenderung mudah lupa
  • Sulit berkonsentrasi
  • Tidak ada gairah untuk bekerja
  • Tidak ada motivasi
  • Kecemasan berlebih atau sering gelisah
  • Merasakan jenuh atau bosan
  • Tidak dapat mengontrol emosi dan sikap
  • Kelelahan fisik (nyeri bahu dan punggung, nafas berat, masalah pencernaan, tremor pada anggota badan dan merasa lelah seluruh badan).

 

Efek Fatigue Bagi Pekerja, Berpotensi Mematikan?

Di tempat kerja, , fatigue bisa mengakibatkan efek yang beragam bagi pekerja, di antaranya:

Sumber: nsc.org

 

1. Penurunan kemampuan kognitif

Kebanyakan pekerja tidak menyadari efek-efek akibat fatigue yang mereka alami. Banyak dari pekerja juga kurang menyadari bahwa fatigue bisa berdampak pada menurunnya kemampuan kognitif, antara lain:

  • Mengurangi kemampuan mengambil keputusan
  • Mengurangi kemampuan dalam melakukan perencanaan kerja yang kompleks
  • Mengurangi kemampuan komunikasi
  • Membuat produktivitas atau performa pekerja jadi menurun
  • Mengurangi tingkat kewaspadaan dan perhatian
  • Mengurangi kemampuan dalam menangani stres di tempat kerja
  • Mengurangi kemampuan dalam mengingat sesuatu yang detail atau mudah lupa
  • Membuat prestasi kerja jadi menurun
  • Mengurangi semangat untuk bekerja.

 

2. Microsleep

Microsleep atau tidur sesaat biasanya dialami seseorang yang mengalami kelelahan atau mengantuk. Kejadian microsleep pada umumnya hanya berlangsung beberapa detik. Seseorang yang mengalami microsleep tidak akan menyadari jika dirinya tertidur atau akan memasuki kondisi tidur.

Microsleep ditandai dengan gerakan kepala seperti mengangguk, mengedipkan mata yang terlalu sering atau bahkan dapat terjadi dalam keadaan mata terbuka dengan pandangan kosong. 

Microsleep ini dapat menempatkan pekerja pada risiko serius jika mereka melakukan pekerjaan berbahaya. Tidak hanya merugikan secara finansial, kecelakaan kerja dan kecelakaan saat berkendara karena pekerja mengalami microsleep sering kali mengancam jiwa pekerja.

Saat seseorang merasakan kelelahan ekstrem sehingga mengalami microsleep, kemungkinan besar mereka kehilangan kesadaran dan perhatian. Inilah mengapa microsleep yang disebabkan oleh fatigue sangat berbahaya dan berpotensi mematikan karena bisa meningkatkan risiko kecelakaan kerja dan juga kecelakaan saat berkendara yang dapat mengakibatkan cedera ringan, cedera serius/ fatal hingga kematian.

 

3. Meningkatkan risiko kecelakaan kerja

Sebuah studi menunjukkan bahwa pekerja yang mengalami kelelahan berisiko lebih tinggi mengalami kecelakaan kerja. Menurunnya kemampuan kognitif dan microsleep menghambat kemampuan seorang pekerja untuk melakukan tugasnya dengan aman.

CEO National Safety Council (NSC), Deborah Hersman, menyatakan bahwa fatigue pada pekerja menyumbang lebih banyak kecelakaan kerja, meningkatkan tingkat absensi pekerja, biaya kesehatan dan merugikan finansial perusahaan.

Fatigue memberi kontribusi lebih dari 60 persen untuk kejadian kecelakaan kerja.

Tidak hanya itu, fatigue juga dapat meningkatkan risiko pekerja mengidap penyakit jantung, diabetes dan masalah kesehatan lainnya.

 

Cara Mengendalikan Fatigue di Tempat Kerja

POSTER K3 WASPADA FATIGUE! 

Ada sejumlah tindakan yang dapat dilakukan pekerja untuk mencegah dan mengendalikan fatigue yang mereka alami, baik yang berhubungan dengan pekerjaan atau tidak.

Penyebab Solusi
 Shift malam
  • Menyiapkan diri dengan baik khususnya pada hari pertama bekerja shift malam − bawa makanan berat dan ringan yang sehat selama shift malam
  • Mengatur gizi seimbang dengan konsumsi buah dan sayuran
  • Tetap menjaga asupan makanan pada siang hari secara normal
  • Hindari makan antara jam 3 pagi hingga berakhirnya shift malam
  • Hindari makanan berenergi tinggi (tinggi lemak), tinggi karbohidrat selama shift malam.
 Pemulihan (recovery) sebelum bekerja shift malam
  • Batasi aktivitas pada siang hari ketika Anda perlu istirahat
  • Tidur siang sebelum bekerja shift malam, khususnya jika ini pertama kalinya Anda bekerja shift malam
  • Hindari sinar matahari ketika hendak beristirahat pada siang hari
  • Ciptakan suasana kamar tidur yang temaram, sunyi dan sejuk.
 Kondisi kesehatan yang mempengaruhi tidur, seperti sleep apnea (henti napas saat tidur)
  • Turunkan berat badan jika Anda mengalami obesitas
  • Berhenti merokok
  • Konsultasikan dengan dokter.
 Kebiasaan buruk sebelum tidur (misalnya menonton televisi di tempat tidur, minum kopi atau alkohol, atau makan makanan berat 1-2 jam sebelum tidur)
  • Mandi menggunakan air hangat 90 menit sebelum tidur dapat membuat tubuh menjadi relaks
  • Hindari mengonsumsi makanan berat, alkohol, teh atau kopi sebelum tidur.
 Kuantitas dan kualitas tidur yang tidak memadai
  • Buatlah tidur sebagai prioritas dan tetapkan jadwal tidur
  • Matikan laptop, singkirkan ponsel dan jangan meletakkan televisi di kamar tidur
  • Membiasakan diri tidur dengan waktu yang cukup (7 – 8 jam /hari).
 Pola makan tidak teratur dan gizi tidak seimbang
  • Selalu sarapan dan cobalah untuk mengonsumsi protein dan karbohidrat kompleks dalam setiap waktu makan
  • Mengatur gizi seimbang dengan konsumsi sayur dan buah-buahan.
 Depresi yang mempengaruhi kondisi emosional dan fisik Konsultasi dengan psikiater atau memakai obat-obatan yang diresepkan dokter.
 Terlalu banyak kafein Secara bertahap kurangi asupan kopi, teh, cokelat, soft drink dan obat-obatan yang mengandung kafein.
 Dehidrasi
  • Minum air putih dengan teratur
  • Awali hari dengan minum air putih secukupnya. Hindari alkohol dan minuman yang mengandung kafein karena dapat menyebabkan dehidrasi.
  • Untuk pekerja lapangan yang terpapar panas, minumlah satu gelas air setiap 15 menit, sekalipun Anda belum merasa haus.
 Kesibukan kehidupan sosial Rencanakan kegiatan Anda dan pastikan Anda cukup tidur sebelum kembali memulai pekerjaan.
 Lain-lain
  • Melakukan olahraga secara teratur di samping manajemen stres, tidak merokok dan tidak terpapar asap rokok
  • Melakukan medical check-up secara teratur
  • Mengubah metode kerja menjadi lebih efisien dan efektif
  • Menerapkan penggunaan desain pekerjaan dan peralatan kerja yang memenuhi standar ergonomis
  • Mengupayakan perbaikan lingkungan kerja untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman
  • Melakukan pengujian dan evaluasi kinerja secara periodik untuk mendeteksi adanya kelelahan lebih dini dan segera menentukan cara pengendaliannya.

 

Terkadang, gejala fatigue muncul secara bertahap dan sulit bagi penderita menyadari adanya masalah. Di sinilah peran rekan kerja dan keluarga sangat diperlukan untuk menyadari adanya perubahan sehingga gejala fatigue dapat dideteksi lebih dini.

Penting diketahui, mengenali gejala fatigue lebih dini dapat membantu Anda melakukan langkah pengendalian lebih awal sebelum kondisi fatigue semakin memburuk. Informasi mengenai pengendalian fatigue pada tabel dapat membantu Anda mengendalikan fatigue di tempat kerja.

 

 Semoga bermanfaat, Salam safety!

×